MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin menjelaskan terkait dengan Sekolah Virtual yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin baru-baru ini.
Kata dia, sasaran sekolah virtual SMP dan SMK Virtual itu ialah untuk lokasi yang memiliki wilayah yang cukup sulit terjangkau atau masuk dalam kategori 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
“Itu sasarannya untuk wilayah yang akses pendidikannya susah. Membangun sarana di wilayah itu susah, makanya solusi paling baik SMK terbuka (virtual)," paparnya kepada Rakyat Sulsel, Selasa (30/1/2024).
Ia melanjutkan, para siswa yang bakal menempuh pendidikan jalur virtual itu juga akan didaftar Aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan itu tentunya sama dengan status siswa yang menempuh pendidikan langsung di sekolah.
Mantan Kabiro Kesra Pemprov Sulsel itu melanjutkan, hal itu menjadi penting karena hak untuk mendapatkan pendidikan untuk anak usia sekolah tak akan dibatasi lagi dengan ketersediaan gedung, apalagi jika wilayahnya cukup sulit untuk dilakukan pembangunan sekolah.
"Untuk anak-anak bisa masuk bersekolah di situ, bisa nanti dibukakan, ada sarana yang tidak perlu diolah, seperti kelas, kan bisa virtual. Nanti kita lihat perkembangannya bagaimana, karena fokusnya terkait dengan bagaimana keterbatasan sarana itu kita fokuskan supaya mereka bisa belajar tanpa harus ke sekolah," jelasnya.
Ia berharap gagasan SMK terbuka dapat menjadi solusi pengentasan putus sekolah di Sulsel.
Bahkan kata dia, nanti dikonsep juga punya kurikulum, misalnya peningkatan mutu yang bisa dikembangkan.
"Misalnya SMK kan pengembangan skill dan talenta untuk bisa produktif. Belajar sepanjang tahun, bisa naik kelas dan ada juga kurikulum, apalagi kurikulum Merdeka Belajar, bisa. Kita coba ini tahun mekanismenya, regulasinya kita koordinasi dengan Kementerian," pungkasnya. (Abu/B)