WAJO, RAKYATSULSEL- Koordinator Operasional PSC 112 Oto Dottoro, Andi Nisrinasari mengungkapkan jika Layanan Kesehatan Oto Dottoro terintegrasi dengan layanan Call Center Wajo Masiga 112 yang dipusatkan di Pusat Pelayanan Kegawatdaruratan atau PSC 112. Masyarakat yang membutuhkan cukup menghubungi 112, gratis alias tidak menggunakan pulsa.
"Setelah menerima panggilan dari masyarakat atau pelapor yang membutuhkan, operator Call Center PSC 112 akan memberikan penjelasan kepada pelapor mengenai penanganan pasien gawat darurat sambil menunggu Oto Dottoro dan tenaga kesehatan tiba di lokasi di rumah pasien," beber Nisrinasari, Rabu (31/1).
Setelah tenaga kesehatan tiba di di rumah pasien segera dilakukan penanganan sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan hasil konsultasi via telepon atau video call pada dokter jaga PSC.
"Apabila pasien memerlukan penanganan lebih lanjut, maka pasien akan diambulasi atau dirujuk ke fasilitas pelayanan terdekat dalam hal ini puskesmas atau rumah sakit," tutur Nisrinasari.
Oto Dottoro, 1 dari 25 program kerja nyata Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Diluncurkan tepat memasuki tahun kedua masa jabatan duo Amran pada 2020 lalu, layanan ini menjangkau seluruh wilayah Kota Sutera.
Oto Dottoro menyiapkan lima unit armada ambulans type Hiace yang dilengkapi peralatan kegawatdaruratan modern. Selain itu, ada 1 ambulans type Hillux, yaitu Publik Safety Centre (PSC) atau Pusat Pelayanan Kegawatdaruratan di Gedung PSC 112 yang terletak di Jalan Rusa Kecamatan Tempe.
Ia menjelaskan, sejak pertama diluncurkan pada Februari 2020 lalu hingga akhir 2023, setidaknya Oto Dottoro sudah menangani 800 kasus panggilan.
"Tahun 2021 kita telah menangani 233 kasus. Dengan kasus terbanyak, yaitu inpartu/melahirkan sebanyak 52 kasus. Lalu, tahun 2022 sebanyak 225 kasus dengan kasus terbanyak inpartu, yaitu sebanyak 52 kasus. Kemudian pada tahun 2023, yaitu sebanyak 342 kasus," ujarnya.
Nisrinasari menjelaskan, 342 kasus sepanjang 2023 didominasi demam 37 kasus, inpartu/melahirkan 32 kasus, mual 19 kasus, nyeri 13 kasus, dan kecelakaan lalu lintas 10 kasus.
"Sementara, kasus terbanyak lainnya adalah sesak, hipertensi, kesadaran menurun, stroke, nyeri ulu hati, dan kasus lainnya," sebutnya.
Sebagai informasi, selain Oto Dottoro, Call Center Wajo Masiga 112 yang yang difasilitasi Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Wajo ini terintegrasi dengan lembaga/instansi, seperti kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran. (*)