MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan berencana akan menempatkan satu tenaga kesehatan (nakes) di tiap tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024. Hal itu untuk mengantisipasi kondisi kesehatan para personel KPPS yang bertugas pada 14 Februari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar mengatakan pihaknya akan menyiapkan tenaga kesehatan sesuai dengan jumlah TPS yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di Sulsel sebanyak 26.357 TPS yang akan digunakan oleh pemilih untuk memberikan hak pilihnya.
"Kami akan upayakan semua TPS terisi dan dijaga oleh tenaga kesehatan," kata Ishaq seusai rapat koordinasi pelayanan kesehatan Pemilu dan Pilkada 2024, di Hotel Four Point By Sheraton Makassar, Selasa (30/1/2024).
Menurut dia, rapat koordinasi tersebut adalah bagian dari penguatan pengawalan pemilu yang aman, apalagi tenaga kesehatan yang bakal berpartisipasi nanti dari tenaga medis lintas sektor. Selain itu, secara letak geografis Sulsel juga memiliki beberapa wilayah yang perlu persiapan jika akan diakses seperti kepulauan dan beberapa wilayah blank spot.
“Kami persiapkan tenaga kesehatan untuk TPS-TPS yang ada di Sulsel,” imbuh dia.
Ishaq melanjutkan, untuk menunjang kesehatan pada pengawalan pemilu, tak hanya tenaga medis yang bakal disiapkan. Tapi, beberapa pelayanan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan untuk tenaga KPPS, PPS, dan satuan kerja di TPS yang bakal mengambil peran pada pemilu nanti.
“Nanti ada tim yang stand by ada juga yang mobile dan berjaga di pos kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit. Hal itu sebagai antisipasi bila ada petugas yang butuh perawatan dasar dan lanjutan,” jelas Ishaq.
Ishaq mengatakan, untuk hitungan tenaga kesehatan yang bakal diterjunkan itu diperkirakan sebanyak 26 ribu lebih tenaga kesehatan yang tak hanya dari Dinas Kesehatan Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab juga melibatkan tenaga kesehatan TNI- POLRI.
“Ini sifatnya dinamis untuk jumlah tenaga kesehatan, jadi bisa saja terus bertambah sesuai dengan kondisi. Bila diperlukan perlu kami akan lakukan perekrutan tenaga kesehatan dari profesi kesehatan pun relawan swasta,” beber dia.
Dia menjelaskan, perkiraan jumlah tenaga kesehatan tersebut juga berdasar pada jumlah TPS yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel. “Jumlah itu berdasarkan perkiraan jumlah TPS, Desa dan Kecamatan, dan perkiraan jumlah itu bakal segera dipenuhi,” kata Ishaq.
Menurut dia, perkiraan jumlah tersebut dapat terus bertambah jika memang mendekati hari pelaksanaan pemilu mendapatkan saran penambahan dari masing-masing wilayah. “Jadi Kalau ada daerah yang tidak cukup tenaga kesehatannya bakal dicarikan solusi. Kami terus koordinasi dengan Pemkab dan Pemkot,” imbuh dia.
Ishq mengatakan, perekrutan tenaga kesehatan dari profesi kesehatan itu lebih mengutamakan keperawatan dan memiliki ilmu dasar kesehatan. "Agar lebih bisa terkontrol dan tidak sembarang juga,” kata dia.
Ia memaparkan, pada rapat koordinasi yang digelarnya itu juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada para petugas TPS, dan penanganan dari tenaga kesehatan juga akan dipersiapkan sebelum dan sesudah pemilihan.
“Jadi seperti pemeriksaan tekanan darah dan beberapa pemeriksaan dasar itu yang akan dilakukan dan disiapkan,” ucap Ishaq.
Bahkan, kata dia, tim kesehatan juga dipersiapkan untuk melayani masyarakat bila pada proses pemilu nanti terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia berharap penyelenggaraan pemilu dapat berjalan dengan aman dan tidak ada korban jiwa lagi seperti pemilu sebelumnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sulsel Hasbullah mengatakan terkait dengan dukungan Pemprov Sulsel dan stakeholder terkait lainnya dalam hal penyediaan sarana kesehatan dan petugas kesehatan dalam mengawal pemilu yang aman diharapkan dapat terkoordinasi dengan baik sampai dengan selesainya pemilu. Menurut dia, Kata dia, posko kesehatan sendiri itu bakal bercokol di masing-masing kelurahan dan desa.
“Untuk lokusnya itu akan berada pada masing-masing desa. Nanti kalau ada teman-teman petugas TPS yang membutuhkan perawatan ketika menjalani tugas itu akan langsung dimobilisasi ke masing-masing lokus posko kesehatan pada masing-masing wilayah,” ujar Hasbullah.
Dia meminta para petugas KPPS untuk terus menjaga kesehatan dan terus aktif berkoordinasi agar mudah dilakukan penanganan terkait dengan kesehatan.
“Kami harapkan petugas KPPS untuk menjaga kesehatan, dan segera memberitahukan kepada mitra kerjanya jika memang ada kondisi kesehatan yang butuh perawatan medis agar dapat dilakukan perawatan di posko yang sudah dibentuk oleh Dinas Kesehatan," imbuh Hasbullah. (abu hamzah/C)