MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Debat kelima, yang merupakan debat terakhir menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, diprediksi akan menjadi panggung "panas" dengan strategi menyerang yang diperkirakan akan digunakan oleh kedua calon presiden (capres), Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Pihak Anies Baswedan (kubu 01) dan Ganjar Pranowo (kubu 03) nampaknya akan terus menggunakan strategi ofensif atau menyerang untuk mendegradasi kredibilitas kubu Prabowo Subianto (Capres 02)," ungkap Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, dalam pernyataan tertulis yang diterima, Jumat (2/2/2024).
Umam menjelaskan bahwa kubu Prabowo seharusnya bersiap menghadapi serangan dari Anies dan Ganjar. Meskipun demikian, ia menilai bahwa jika Prabowo mampu mengatasi tantangan pada debat terakhir, hal tersebut dapat berdampak positif pada upaya Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024, terutama terkait target untuk memenangkan pemilihan dalam satu putaran.
"Jika Prabowo mampu bertarung secara efektif, bukan hanya bersikap pasif seperti pada debat ketiga, maka ia berpotensi meningkatkan elektabilitas untuk mencapai target kemenangan dalam satu putaran yang diinginkannya," tegas Khoirul.
Berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Nomor Urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Nomor Urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Nomor Urut 3).
KPU RI telah menetapkan lima kali debat dalam Pilpres 2024, dengan tiga debat melibatkan para calon presiden dan dua debat untuk calon wakil presiden. Debat untuk para calon presiden diselenggarakan pada debat pertama, ketiga, dan kelima. Sementara itu, debat cawapres diadakan pada debat kedua dan keempat.
Untuk debat kelima, yang akan berlangsung pada Minggu (4/2/2024), KPU RI telah menetapkan lokasi di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat. Menurut Komisioner KPU RI, August Mellaz, tema debat kelima akan mencakup isu-isu kesejahteraan sosial, pembangunan, sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.
“Sub tema debat mencakup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, dan kesejahteraan sosial dan inklusi,” tutup August. (***)