TAKALAR, RAKYATSULSEL- Aktivis Aspirasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI) bakal melaporkan Kepala SMAN 5 Takalar di Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dugaan rekayasa dalam membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2023.
"Kami menduga telah terjadi dugaan rekayasa dalam membuat LPJ dan terindikasi penyelewengan penggunaan dana BOS. Hal ini mencuat setelah 15 tenaga gurunya yang non ASN tidak dibayarkan gajinya sejak bulan Oktober, November dan Desember 2023 lalu," tegas Ketua APMI, Duhar, Minggu (4/2).
Seperti diketahui, setelah sejumlah media memberitakan tentang gaji guru honorer yang belum dibayarkan, akhirnya Bendahara SMAN 5 Takalar membayarkan semua gaji para guru honorer di akhir bulan Januari Tahun 2024.
"Saat ini kami masih melakukan pengumpulan data yang akan menjadi lampiran nantinya di pelaporan kami. Semoga dalam waktu dekat bisa rampung dan minggu depan kami masukan laporan,"ujarnya.
Sementara, Kepala Cabang Dinas (Cabdis) Pendidikan Wilayah VII Jeneponto Takalar, H. Andi Erna saat berusaha di konfirmasi belum berhasil sampai berita ini. (Tiro)
