Investor Grup Lippo Lirik Aset Pemkot Parepare Terbengkai, Rencana Bangun Mal

  • Bagikan

PAREPARE, RAKYATSULSEL - Investor papan atas dari Grup Lippo, Hypermart hingga investor perhotelan asal Jakarta, mengunjungi beberapa aset yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare yang terbengkalai, namun dinilai berpotensial untuk perkembangan perekonomian masyarakat Kota Parepare.
 
Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi Penjabat (Pj) Walikota Parepare Akbar Ali, Sekretaris Daerah Husni Syam, dan beberapa pimpinan SKPD lingkup Pemkot Parepare. Ada beberapa titik yang mereka kunjungi seperti Pasar Semi Modern Lakessi, Eks Cahaya Ujung, Eks Gedung Kuliner, Eks Pasar Seni, dan Kawasan RS Hasri Ainun Habibie.

Pj Walikota Parepare Akbar Ali mengatakan, kedatangan para investor tersebut untuk memantau langsung beberapa titik kawasan potensial yang telah diajukan untuk dikembangkan dan pergerakan perekonomian baru masyarakat Kota Parepare. 

"Kita memiliki banyak sekali aset, baik bergerak maupun tidak bergerak. Khususnya kawasan yang tidak bergerak ada sekitar tujuh titik. Apakah nantinya itu dibangunnya dalam bentuk sebuah mal, Hypermart, bioskop, perhotelan dan sebagainya yang jelas kita memperkenalkan bahwa Kota Parepare ini memiliki pusat aset-aset yang sangat potensial, "jelas Akbar. 

Staf Kemendagri ini juga mengungkapkan, bahwa para investor tersebut nampaknya tertarik berinvestasi di Kota Parepare. Apalagi Parepare sebagai jalur pelintasan dan bahkan jalur tujuan dan didukung oleh sarana fasilitas infrastruktur yang memadai. 

Meskipun Kota Parepare penduduknya hanya sekitar 160 ribu jiwa, tapi bisa menopang sampai 12 kabupaten/kota di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar). 

"Nah itu kan sebuah potensi demografi yang dimiliki oleh kita. Kawasan wilayah penduduk dari Parepare ini yang bisa menjadikan sebagai faktor pendukung untuk menghidupkan sarana ekonomi di Parepare, "jelasnya.

Sebagai tindak lanjut atas kunjungan ini, lanjut Akbar, kedepan investor ini akan mendatangkan tenaga-tenaga teknis untuk melihat langsung titik aset tersebut untuk meneliti konstruksi tanah hingga konstruksi bangunan, apakah layak untuk dikembangkan. 

"Mereka akan meneliti bagaimana konstruksi tanahnya, konstruksi bangunan yang ada, apakah masih bisa dikembangkan dan sebagainya atau perlu di diratakan semua. Mereka lebih memahami, "tandasnya.(Yanti)

  • Bagikan