Tema debat kali ini yang bersifat fundamental, seperti Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi, membuat masing-masing kandidat memiliki pandangan yang serupa. Perbedaan terlihat pada peran negara dalam mewujudkannya.
Anies Baswedan, misalnya, menekankan peran besar aktor non-pemerintah dan memandang pemerintah sebagai fasilitator. Di sisi lain, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sepakat bahwa negara harus lebih banyak berperan dalam isu-isu pemenuhan kebutuhan dasar rakyat.
Ishaq melihat bahwa debat ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap konstelasi elektabilitas. Keseragaman pandangan membuat pemilih sulit mengubah pilihannya.
"Kelihatannya pemilih tidak lagi memiliki bahan yang cukup untuk mengubah pilihan," tambahnya.
Meskipun ada wacana bersatunya Capres 01 dan 03 di level elit, sulit untuk merealisasikannya di level grassroot dan partai pengusung. (Yadi/B)