MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah saat ini telah menetapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 nanti. Dari beberapa Partai Politik (Parpol) saat ini baru partai Golkar sudah menyiapkan jagoan mereka di 24 Kabupaten/kota ditambah Pilgub Sulsel.
Untuk jagoan di Pilgub Sulsel Golkar sudah memberikan mandat kepada Taufan Pawe (Ketua Golkar Sulsel), Nurdin Halid (Wakil ketua umum Golkar), Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa), Indah Indirani Putri (Bupati Luwu Utara) dan Ilham Arief Sirajuddin (Mantan Walikota Makassar dua periode).
Selanjutnya Andi Ina Kartika sari, Mudassir Hasri Gani (Barru), Ikram Ishak Iskandar, Islam Iskandar (Jeneponto), Andi Akbar Leluasa, Arpin (Luwu Timur), Syahruddin M Adam, Suwardi Hasen (Soppeng), Jon Rende Mangontan, Victor Datuan Batara (Tana Toraja), Jamaluddin Syamsir, Nirwan Arifuddin (Bulukumba), Rahmat Masri Bandaso dan Nurhaeni (Palopo).
Sementara untuk kabupaten/kota lain, Golkar merekomendasikan satu nama saja mulai dari Muh Fathul Fauzi Nurdin Abdullah (Bantaeng), Andi Rio Padjalangi (Bone), Muhammad Irfan (Enrekang), Muhammad Nasir (Gowa) dan Muhammad Nasir Ali (Selayar).
Berikutnya Patahudding (Luwu), M Basir (Luwu Utara), Suhartina Bohari (Maros), Andi Ilham Zainuddin (Pangkep), Usman Marham (Pinrang), Zulkifli Zain (Sidrap), Andi Kartini Ottong (Sinjai), Tonais Bassang (Toraja Utara), Baso Rahmanuddin (Wajo), Munafri Arifuddin (Makassar) dan Erna Rasyid Taufan (Parepare).
Ketua DPD Golkar Sulsel, Taufan Pawe mengatakan walau pemerintah sudah menetapkan tahapan Pilkada dan sudah memiliki jagoan, pihaknya saat ini belum melakukan pembahasan di internal partai berlambang pohon beringin ini.
Pihaknya saat ini masih fokus menyiapkan strategi untuk memenangkan kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) di Sulsel dan Pemilu Presiden (Pilpres).
"Belum ada pembahasan soal Pilkada, karena kita mau fokus dulu memenangkan Partai Golkar Sulsel di Pemilu Legislatif dan Prabowo-Gibran di Pilpres sesuai perintah Ketua Umum Airlangga Hartarto," ujar Taufan.
Mantan wali kota Parepare ini menjelaskan bahwa pemegang otoritas untuk mengusulkan nama-nama bakal calon kepala daerah adalah Ketua DPD I berdasarkan permintaan Dewan Pimpinan Pusat atau DPP.
"Jadi, saya tidak menetapkan begitu saja siapa bakal calon kepala daerah yang mendapatkan persetujuan DPP," imbuh dia.
Taufan yang juga ikut bertarung di Dapil Sulsel II untuk kursi DPR RI ini, memastikan bahwa surat DPP yang ditandatangani Ketua Umum Airlangga Hartarto terlebuh dahulu diminta dilakukan pengamatan dan pencermatan. Baik itu kader Partai Golkar maupun non kader yang bisa dipersiapkan untuk Pilkada.
"Tapi saya memastikan memprioritaskan kader Golkar untuk diusung di Pilkada. Saya tentu saja mengirim surat ke DPP secara objektif sesuai dengan kinerja dan prestasi seluruh kader. Salah satu contoh Luwu Timur ini wajib saya usul, Ketua DPD II di sana berhasil dan menjadi simbol sebagai Ketua DPRD," ujar Taufan.
Taufan mengatakan sekarang ini sudah ada keluar surat tugas bakal calon kepala daerah internal Partai Golkar. Surat tugas tersebut menjadi pedoman kerja-kerja elektoral menjelang Pilkada.
"Nah, surat tugas ini menjadi pedoman untuk kerja-kerja elektoral kader menjelang Pilkada dan tentunya mereka yang mendapatkan itu diharuskan setiap bulannya membuat progres," kata dia.
"Salah satu progresnya adalah ikut berjuang sebagai caleg sekaligus mensosialisasikan diri bahwa saya ini sudah mendapatkan surat tugas dari Partai Golkar untuk Pilkada. Jadi itu poinnya," sambung Taufan.
Hanya saja, lanjut Taufan, masih ada beberapa kader yang bersantai-santai meski telah mendapatkan surat tugas. "Jadi memang ada yang memahami dan ada juga yang masih santai-santai saja," ungkapnya.
Taufan pun menyampaikan bahwa Partai Golkar patuh dengan mekanisme dalam setiap menghadapi kontestasi politik. Baik itu Pilkada, Pileg, maupun Pilpres.
"Mekanisme tersebut pada akhirnya terkait beberapa variabel indikator. Karena kalau bedah-bedah sedikit surveinya tetapi PDLTnya baik itu yang jadi (mendapat rekomendasi)," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memasang target tujuh kursi DPR RI ke Partai Golkar Sulsel pada Pileg 2024.
"Partai Golkar kan menjadi pemenang pada pemilu legislatif lalu sehingga harus dipertahankan," ujar Airlangga dalam di acara konsolidasi internal pemenangan Partai Golkar Indonesia Timur di Hotel Claro, Makassar, pekan lalu.
Dia mengatakan, Sulsel harus menargetkan perolehan tujuh kursi dengan rincian dua kursi di Dapil 1, tiga kursi di Dapil II, dan dua kursi di Dapil III.
Selanjutnya, Airlangga mengatakan, sekarang pemenangan Prabowo-Gibran sudah di atas 60 persen. "Tentu kita sudah dorong bahwa kemenangan Prabowo-Gibran itu linear terhadap pendukung Partai Golkar. Jadi 80% kita minta untuk kemenangan Prabowo-Gibran," ujarnya.
Airlangga Hartarto menyampaikan pencanangan target mengamankan 116 hingga 120 kursi DPR RI, atau setara 20 persen kursi di Parlemen Senayan.
Airlangga meminta agar seluruh elemen Golkar bersama-sama menjaga soliditas yang telah terjalin. "Partai Golkar di Indonesia Timur siap menyongsong kemenangan, karena kadernya siap. Target kita menang 20 persen secara nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari meyakini Golkar Sulsel tetap kokoh mempertahankan kemenangan untuk Pileg yang digelar 14 Februari mendatang.
"Pada intinya kami masih optimistis Golkar Sulsel tetap berjaya di 2024. Apalagi semua kader mantan kepala daerah dan caleg petahana semua bekerja," ujar Andi Ina.
Ia menjelaskan, konsolidasi pemenangan ini dikhususkan bagi internal partai Golkar. Yaitu khusus kader-kader Golkar termasuk para caleg dan yang hadir saat kemarin 2.220 orang. Tak lupa, kata dia, menyampaikan terima kasih kepada Airlangga karena diberi kepercayaan sebagai ketua DPRD Sulsel.
"Saya juga berterima kasih kepada Ketum karena sudah menunjuk saya sebagai Ketua DPRD Sulsel, perempuan pertama yang memimpin DPRD Sulsel," imbuh dia.
Pada Pemilu 2024, Andi Ina tak lagi ikut sebagai peserta pemilu. Dia memilih berhenti karena ingin fokus maju di Pilkada Barru yang digelar November nanti. (fahrullah-suryadi/C)