Mitos MSG Terus Menjamur, P2MI Buka Suara

  • Bagikan
Sharing time P2MI bersama ahli gizi mengungkap fakta MSG

Mitos lainnya, menyebutkan bahwa MSG menyebabkan efek negative kepada otak. Faktanya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa MSG tidak memiliki efek negatif pada sistem saraf pusat otak. Bahkan dalam satu penelitian di mana glutamat plasma dinaikkan 10 kali lipat di atas normal, yang mana tidak pernah benar-benar terjadi di kehidupan nyata, tidak ada glutamat yang masuk ke otak. ’’Pada kenyataannya jika sejumlah MSG yang sesuai telah ditambahkan ke makanan, hal itu sudah cukup. Faktanya, menambahkan terlalu banyak MSG justru dapat mengurangi kelezatan dari makanan tersebut,” jelas Prof. Hardinsyah MS, PhD.

Ada pula Mitos yang mengatakan bahwa MSG dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain. Faktanya, MSG tidak memicu sakit kepala. Beberapa makanan memang telah dikaitkan dengan migrain, tetapi baik asam glutamat maupun MSG tidak terbukti menjadi penyebab langsung, bahkan setelah penelitian ekstensif dengan dosis glutamat yang besar.

’’Jadi setelah mengetahui berbagai fakta-fakta di atas yang telah dijabarkan, tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakan MSG dalam makanannya,” jelas Ahli Gizi, dr. Sheena M.Gz, SpGk,

Terakhir, ada mitos yang bilang bahwa MSG mengandung sodium yang tinggi Faktanya, Monosodium glutamat, atau MSG, adalah bentuk asam glutamat murni, yang bergabung dengan natrium (sodium). MSG memiliki kandungan natrium yang lebih rendah daripada garam meja dan sering digunakan untuk membantu meningkatkan rasa pada makanan yang rendah natrium. Mengganti garam dengan MSG dalam resep masakan akan mengurangi kandungan natrium pada masakan tersebut. Hal ini dikarenakan MSG memiliki natrium dua per tiga lebih sedikit daripada garam meja.

Dalam sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition (April 2010), para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu menilai asupan glutamat makanan pada hampir 1.300 orang Tiongkok. Para peneliti mengamati bahwa selama penelitian 5 tahun, tidak ada hubungan antara konsumsi MSG dan penambahan berat badan, bahkan pada orang dengan asupan MSG yang relatif tinggi. (JP/RAKSUL)

  • Bagikan

Exit mobile version