MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar menyiapkan skema antisipasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lokasi rawan banjir pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak mendatang. Salah satunya, dengan menggunakan gedung sekolah sebagai TPS di wilayah rawan banjir.
Sebab, diketahui beberapa hari terakhir kondisi cuaca di Kota Makassar mengalami cuaca esktrem. Apalagi, berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi di bulan Februari 2024.
Sementara itu, pelaksanaan Pemilu Serentak yang akan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
"Kami (Pemerintah Kota Makassar) berkenankan memakai sekolah-sekolah yang ada di dekat situ. Pokoknya Sekolah yang tidak terkena dengan banjir," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (7/2).
Danny menekankan pentingnya pemindahan lokasi TPS di wilayah yang rawan banjir. Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk menghindari potensi gangguan terhadap penyelenggaraan Pemilu Serentak nantinya.
Dalam penentuan lokasi TPS, perlu memperhitungkan faktor risiko banjir sebagai variabel utama.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah memetakan empat wilayah rawan bencana banjir di Kota Makassar yakni di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Panakkukang dan Tamalanrea.
"Jangan dipikir bahwa tidak banjir disini. Lebih bagus cari tempat yang tidak rawan banjir," ujar Danny.
Maka dari itu, Pemerintah Kota Makassar berharap dapat bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar agar penyelenggaraan Pemilu Serentak berjalan dengan lancar.
"Kita berharap bahwa KPU bekerjasama dengan pemerintah Kota, menunjuk daerah-daerah yang rawan banjir. Misalnya di daerah manggala dan Paccerakkang," tutup Danny. (Shasa/B)