Fakta Menabrak Kucing hingga Mati dalam Islam

  • Bagikan
ilustrasi kucing

Terlebih, kucing bukan merupakan hewan yang dibolehkan untuk dibunuh jika mengganggu. Pasalnya, dalam Islam ada beberapa hewan yang boleh dibunuh jika hewan itu mengganggu atau mengancam keselamatan kita.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist berikut, “Lima hewan yang semuanya jahat (mengganggu), boleh dibunuh walau di tanah suci; burung gagak, burung hering, anjing yang suka melukai, kalajengking dan tikus.” (HR. Muslim)

Oleh sebab itu, hewan yang tidak mengganggu seperti kucing sesungguhnya tidak boleh untuk dibunuh. Tak hanya kucing, Rasulullah SAW pun melarang membunuh hewan-hewan yang tak mengganggu jika tidak untuk dikonsumsi.

Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut, “‘Jika ada orang membunuh seekor burung atau yang lebih kecil dari itu, tanpa alasan yang benar, maka Allah akan meminta pertanggung jawaban hal itu kepadanya.’ Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, Apa haknya?’ ‘Dia sembelih untuk dimakan, tidak mematahkan lehernya kemudian dibuang.’” (HR. Nasai)

Rupanya, apabila menabrak kucing disebabkan oleh ketidaksengajaan maka sang penabrak tidak akan menanggung resiko apapun. Sebagaimana Allah berfirman, “Tidak ada dosa bagimu untuk perbuatan yang kamu tidak sengaja, tetapi (yang ada dosa) apa yang disengaja oleh hatimu.” (QS. al-Ahzab: 5) Meskipun demikian, orang yang menabrak kucing hendaknya menguburkan kucing tersebut dengan selayaknya. Tujuannya yaitu agar bangkai kucing tersebut tidak mengganggu orang lain.

Percaya pada mitos itu syirik, dosanya sungguh berat, perlu berhati-hati agar tidak menganggap bahwa semua yang terjadi pada kita itu karena kucing yang terbunuh atau tertabrak. Pasalnya, ini bisa menjadikan kita syirik, karena menganggap kucing sebagai pembawa bencana. Percaya pada mitos, dalam islam biasa disebut Tathoyyur atau thiyarah.

Para ulama menjelaskan bahwa hukum tathayyur dan thiyarah adalah dilarang dan bahkan termasuk kesyirikan yang bisa menghilangkan kesempurnaan tauhid seseorang. Sebagaimana hadits dari Abdullah bin mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakal kepada-Nya.” (HR. Abu dawud dan Tirmidzi, shahih).

  • Bagikan

Exit mobile version