Konflik Timur Tengah Meluas, Kementerian Luar Negeri Pantau Kondisi WNI

  • Bagikan
ilustrasi

Proses evakuasi pun sempat dilakukan pada 49 WNI yang tinggal di Lebanon Selatan beberapa waktu lalu. Mereka direlokasi ke shelter yang ada di KBRI Beirut.

”Tapi, ketika situasi membaik, mereka kembali ke Lebanon Selatan sesuai keinginan. Situasinya memang naik turun di sana,” jelasnya.

Selanjutnya, untuk wilayah Yaman dari 4.866 WNI, 47 orang di antaranya tinggal di wilayah-wilayah rawan yang dikuasai oleh Houthi, yang menjadi sasaran juga serangan dari negara yang lain, utamanya yang ada di Sana'a, dan di Hudaida.

Setelah dilakukan komunikasi dan pemantauan, mereka dipastikan dalam kondisi baik.

Selain itu, ia turut menyinggung kondisi dua WNI yang masih berada di Gaza Selatan. Hingga saat ini, Kemenlu masih terus memantau kondisi dan pergerakan kedua WNI tersebut.

Seperti diketahui, kedua relawan MER-C tersebut memilih untuk tetap tinggal Gaza ketika proses evakuasi 10 WNI dilakukan secara bertahap mulai 7 Oktober 2023 lalu. ”Mereka dalam kondisi baik dan terus kami monitor,” tuturnya.

Meski begitu, diakuinya, kondisi di sana kian memprihatinkan. Logistik makin terbatas. Di saat yang bersamaan, suhu musim dingin juga sangat-sangat rendah sekitar 5 derajat Celcius. Kedua WNI tersebut pun sempat sakit demam, namun saat ini sudah dalam masa pemulihan.

”Kita terus lakukan monitoring untuk memastikan mereka tetap dalam kondisi yang baik,” pungkasnya. (fajar/raksul)

  • Bagikan

Exit mobile version