Distribusi Logistik: Jalur Udara Tersebab Cuaca

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Opsi distribusi logistik Pemilu 2024 melalui jalur udara, harus segera dipikirkan oleh penyelenggara pemilu. Kondisi cuaca yang kerap buruk membuat jalur lewat laut dihentikan sementara.

Komisi Pemilihan Umum harus berburu dengan waktu sebab jalannya pemilu tersisa satu pekan lagi. Bila distribusi telat, maka pemenuhan hak pilih bagi warga yang tinggal di pelosok-pelosok terancam tak dapat dilakukan.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian dalam pendistribusian logistik pemilu adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Sejumlah wilayah di daerah ini berada di pulau-pulau terluar yang sulit dijangkau apabila cuaca buruk terjadi.

Ketua KPU Sulsel, Hasbullah mengatakan, pendistribusian logistik khususnya surat suara sangat terganggu dengan situasi cuaca yang terus memburuk. Dia mengatakan, pihaknya harus menyesuaikan pengiriman logistik dengan peringatan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

"Kalau BMKG mengeluarkan warning untuk perjalanan laut, maka distribusi logistik tidak bisa dilakukan dengan kapal," ujar Hasbullah, Selasa (6/2/2024).

Dia mengatakan, pengamanan surat suara di dalam kapal juga lebih maksimal. Dengan menggunakan kapal milik masyarakat, surat suara tersebut rentan terkena percikan air laut sehingga dikhawatirkan akan mengalami kerusakan sebelum tiba di tempat tujuan.

"Kami mendahulukan distribusi logistik ke daerah yang sulit dijangkau. Tapi ini semua tergantung kondisi cuaca," imbuh Hasbullah.

Dia mengingatkan KPU daerah agar pendistribusian logistik sesuai petunjuk teknis dan tepat waktu ke setiap tempat pemungutan suara. Sebelumnya, penyaluran logistik di wilayah kepulauan di Pangkep yang dijadwalkan dikirim pada (4/2)kemarin ditunda sampai tanggal (7/2) karena cuaca ekstrem. Ada peringatan dari BMKG cuaca buruk dari tanggal 4-6 Februari.

"Semoga sesuai prediksi tanggal 7 kondisi cuaca sudah membaik sehingga pengiriman logistik tetap melalui jalur laut. Kita tetap berupaya sesuai rencana menggunakan kapal rakyat belum ke plan B," tuturnya.

Apabila hingga tanggal 7 cuaca belum membaik, kata Hasbullah, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Forkopimda Sulsel untuk mencari jalan keluar.

"Jadi bersama Pemprov, TNI, Polri, itu sudah ada beberapa kali pertemuan kalau kondisi plan A (kapal rakyat) tidak dapat dilakukan kita melangkah ke plan B, yaitu bisa bantuan dari TNI atau Polri," beber dia.

Sebelumnya, distribusi logistik untuk Pemilu 2024 ke pulau di Kabupaten Pangkep ditunda karena ketinggian ombak dan angin yang mencapai 35 knot membuat kapal rakyat tidak bisa berlayar.

Sejatinya, distribusi logistik ke pulau akan dilakukan 4-5 Februari. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa terjadi gelombang tinggi hingga 4 meter kecepatan angin 35 knot.

"Nanti pembicaraan, kita lihat besok bagaimana kondisi laporan dari BMKG seperti apa, tetapi semua plannya sudah ada, termasuk kepolisian mempersiapkan helikopter khusus untuk pengangkutan logistik," tambah dia.

Di Pangkep terdapat dua kecamatan yang lokusnya di pulau, yaitu Liukang Kalmas dan Liukang Tangngaya. Di Liukang Tangngaya terdapat 65 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan 44 TPS di Liukang Kalmas.

Hasbullah menuturkan, masih ada plan yang akan digunakan. Oleh sebab itu, masih tetap optimistis karena kapal yang akan mengangkut itu logistik sudah siap tetapi karena kewaspadaan kehati-hatian karena adanya alarm terkait kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dari BMKG dan syahbandar juga tidak berani melepas makanya ditunda.

"Kami mengambil spare waktu. Kalau besok cuaca sudah lebih baik, kapal sudah bisa jalan. Semua logistik terkait proses di TPS, surat suara dan alat kelengkapan pendukung lainnya. Satu kali antar nanti semua, lebih praktis kalau kapal rakyat karena sudah terbiasa melewati itu jalur. Kalau kapal rakyat memang langsung ke pelabuhan-pelabuhan rakyat yang ada di masing-masing pulau," imbuh dia.

Lantas bagaimana distribusi logistik ke wilayah seperti Seko Kabupaten Luwu Utara yang sulit diangkut lewat jalur darat kendaraan roda empat? Hasbullah mengatakan, pihaknya memastikan distribusi logistik pemilu berjalan lancar sesuai rencana hingga ke wilayah atau daerah terisolasi maupun kepulauan yang ada di Sulsel.

"Salah satu yang menjadi perhatian KPU Sulsel ialah daerah Seko, Luwu Utara. Kami pikirkan jalur udara dengan pesawat dan menggunakan anggaran dari KPU RI," imbuh dia.

Seko merupakan kecamatan terpencil dengan jarak terjauh dari ibukota kabupaten Luwu Utara, Masamba. Meski terpencil, Seko menjadi kecamatan terluas yakni 2.109,19 km².

Namun, sulitnya akses jalan cukup menghambat distribusi logistik Pemilu, ditambah lagi adanya cuaca ekstrem saat ini.

"Pengiriman ke Seko akan dilakukan besok (hari ini) atau lusa (besok) menggunakan pesawat, Susi Air. Kalau pengiriman pesawat cuma setengah jam. Kalau lewat darat dikirim ke lokasi dengan menggunakan ojek motor. Sudah siap armadanya semua di sana, tapi motor yang akan mengantarkan logistik, bukan mobil," kata Hasbullah.

Ia mengaku, pihaknya telah mendiskusikan terkait distribusi logistik pemilu seminggu terakhir. Termasuk mengenai potensi gangguan distribusi akibat cuaca buruk.

"Sudah ada jadwal. Cuma tinggal kita lihat apakah hari H penerbangan tidak ditutup, itu yang menjadi kendala. Kalau penerbangan ditutup maka kita pikirkan plan B nya yakni koordinasikan dengan kepolisian untuk angkutan lain," ujar Hasbullah.

Hasbullah menyampaikan, hanya ke daerah Seko pengiriman logistik Pemilu yang menggunakan pesawat. Sedangkan untuk daerah kepulauan seperti Selayar dan Pangkep, surat suara dikirim lewat laut menggunakan jalur laut atau kapal rakyat.

"Itu plan A, kami sudah berkoordinasi dan mereka (pemilik kapal) telah menyanggupi untuk pemberangkatan," bebernya.

Hasbullah mengatakan, sebagian surat suara masih ada di percetakan, sebab beberapa surat suara ditemukan rusak dan tidak layak saat proses sortir dan lipat (Sorlip).

"Proses sorlip ada yang rusak dan reject, itu kita usulkan penggantian dan sekarang dicetak dan sementara pengiriman," imbuh dia.

Anggota KPU Kota Makassar, Abdi Goncing mengatakan, untuk Kota Makassar distribusi logistik ke pulau akan dilakukan pada 10 Februari. Pengiriman dilakukan melalui PT POS Indonesia.

"Jasi semua pengiriman logistik di Makassar itu menggunakan PT POS. Itu sesuai instruksi KPU RI," kata Goncing.

Menurut Goncing, KPU punya tanggung jawab untuk memastikan logistik itu sampai dengan aman ke TPS. KPU, kata dia, akan melakukan pertemuan dengan pemerintah Kota Makassar untuk membahas pendistribusian logistik ini, khususnya soal antisipasi cuaca ekstrem.

"Termasuk juga dengan TNI dan Polri, terkait pengamanan dan lain-lain. Karena khusus di Kecamatan Pulau Sangkarrang, terdapat 41 TPS. Pulau Kodingareng 14 TPS, Barrang Caddi 13 TPS, dan Barrang Lompo 14 TPS," jelas Goncing.

Sementara PT Pos Indonesia Cabang Makassar akan mulai mendistribusikan logistik pemilu di Kota Makassar pada 12 Februari 2024 mendatang. Kepala Deputi PT Pos Wilayah Makassar, Firman Taufik mengatakan pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 2.020 kotak suara di 15 kecamatan di Kota Makassar. Distribusi logistik Pemilu ini, kata Firman, dari gudang penyimpangan sampai ke kelurahan saja.

Firman mengatakan pihaknya menurunkan sebanyak 33 kendaraan dengan empat jenis mobil yakni wing box, CDD long box, CDD engkel box, dan feeder grand max yang dapat memuat sekitar 500 kotak suara.

"Semua kondisi kendaraan kita tertutup untuk mengantisipasi hujan apalagi di cuaca sekarang," beber Firman.

Tak hanya itu, pihaknya menyiapkan sumber daya manusia untuk melakukan bongkar muat kotak suara sebanyak 165 orang. Satu mobil disiapkan lima orang untuk bongkar muat. Firman mengatakan disiapkan juga sebanyak 20 orang untuk mengkoordinir pendistribusian logistik pemilu ini dari gudang penyimpanan hingga ke kelurahan.

Firman menambahkan agar selama pendistribusian logistik pemilu berjalan dengan lancar, pihaknya menyiapkan hotline khusus yang dapat dihubungi selama 24 jam.

"Kami siapkan adalah hotline untuk menampung seluruh koordinasi karena ini kan harus ketat koordinasinya, ketika terjadi sesuatu di lapangan dan sebagainya," ucap Firman.

Adapun, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan enam unit jetski, dua unit kapal besar, dan dua unit kapal cepat (speed boat) yang disiapkan untuk distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemilu) ke pulau-pulau sekitar Kota Makassar, seperti di Kecamatan Sangkarrang.

"Masalah pulau, kami (Pemkot Makassar) mempersiapkan rnam jetski, kapal cepat dua dan kapal besar dua juga," kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Danny menambahkan dalam pendistribusian logistik ini ke pulau-pulau, Pemkot Makassar akan dibantu oleh berbagai pihak yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar bersama TNI dan Polri. Bantuan yang diberikan, kata dia, untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Serentak di pulau-pulau pada tanggal 14 Februari 2024.

Bantuan tak hanya diberikan jelang penyelenggaraan Pemilu tetapi hingga pasca pemilihan di pulau. "Untuk menyukseskan Pemilu di pulau, baik maupun pasca pemungutan suara di pulau," imbuh Danny.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin menyatakan kesiapan dari BPBD Makassar untuk pendistribusian logistik ke pulau-pulau. Ia mengatakan pihaknya telah siap dengan sejumlah armada.

Bahkan, Hendra mengaku akan berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mengatasi keterbatasan armada menuju ke pulau.

"Kami juga siap untuk mendistribusikan logistik ke pulau. Jika Memang dibutuhkan, mungkin BPBD atau Dishub kalau terbatas armadanya, maka kita akan koordinasi dengan Basarnas untuk distribusi logistik di pulau," jelas Hendra. (suryadi-shasa anastasya/C)

  • Bagikan

Exit mobile version