“Jadi waspada apabila ada risiko, yaitu ada obesitas, ada riwayat keluarga, ada berat lahir rendah ini harus waspada,” pesannya.
Adapun terkait faktor penyebab, sebanyak 97,5 persen hipertensi pada anak disebabkan karena penyakit ginjal.
Sementara penyebab lainnya, antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit syaraf, penyakit hormon, serta penyakit psikologis.
Ia menekankan pentingnya pemantauan kesehatan anak sejak dini. Anak-anak dengan faktor risiko dianjurkan untuk melakukan pengecekan tekanan darah setiap tahun sejak usia tiga tahun.
“Pokoknya screening di usia tiga tahun. Itu diukur kalau aman ya sudah tenang. Tapi kalau di usia tiga tahun dengan faktor risiko, itu dianjurkan setiap tahun sekali screening,” katanya.
Lebih lanjut, hipertensi pada masa anak-anak juga dapat berdampak pada kesehatan dewasa. Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi pada anak dapat berlanjut hingga dewasa.
Dalam menanggulangi faktor risiko, Heru menyarankan untuk melakukan modifikasi gaya hidup, seperti menurunkan berat badan untuk anak yang mengalami obesitas, mengadopsi diet rendah lemak dan garam, serta memberikan ASI eksklusif pada bayi.