Terkait dengan kesiapannya untuk mengikuti kontestasi pemilihan rektor UNM, Prof Hasmyati mengatakan visi-misinya pun telah disiapkan.
Bahkan kata dia, pelanjutan program yang telah dijalankan oleh Rektor saat ini Prof. Husain Syam tentu akan dilanjutkan jika dirinya terpilih nanti. Ia juga mengaku cukup dekat dengan Rektor berkelahiran Sulbar itu.
Pendaftar Ketiga itu Prof Karta Djayadi pada Rabu (7/2/2024) lalu.
Kata dia, seluruh berkas yang diserahkan telah lengkap. Ia menjelaskan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi.
Guru Besar Antropologi Seni Ini sudah dua periode menjabat Wakil Rektor. Dirinya juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni dan Desain selama dua periode. Pengalaman ini mengantarnya kian percaya diri bisa duduk sebagai rektor UNM periode 2024-2028.
Selain itu, Prof Karta Jayadi mengungkapkan alasan pemilihan tanggal 7 Februari 2024 untuk mendaftar sebagai calon rektor tidaklah kebetulan. Menurutnya, keputusan tersebut didasarkan pada pandangan filosofis yang khusus terkait dengan angka 7. Memiliki keberkahan dalam konteks agama, seperti disebutkan dalam Al-Quran.
Selanjutnya, Pendaftar keempat dilakukan oleh Prof Eko Hadi Sujiono pada Rabu, (7/2/2024) lalu.
Kata dia, misinya sudah disusun untuk melakukan percepatan pengembangan menuju kancah internasional.
Prof Eko Sujiono maju menjadi kandidat Rektor UNM dengan mengusung Visi "UNM Bahagia" diperkenalkan ke hadapan para panitia pilrek UNM.
Pengalamannya di kampus UNM hingga Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi jadi bekal serius. Meski bukan anggota Senat, Prof Eko Hadi tetap optimis menatap kontestasi calon rektor.
Pendaftar Kelima ialah Prof Hasnawi Haris, ia juga menyetorkan berkas ke pihak pansel pada Rabu, (7/2/2024) lalu.
Kata dia, dirinya mendaftar dengan membawa program prioritas dan tentu akan melanjutkan pencapaian yang telah dicapai UNM saat ini dan meningkatkannya.
“Dibawah kepemimpinan Prof Husain ini sudah sangat bagus,” ujarnya.
Ia menyampaikan tujuh program prioritasnya yaitu pertama adalah penguatan kelembagaan skala internasional. Kedua, penguatan akademik berstandar internasional. Ketiga, penguatan daya riset dan publikasi inovasi dan pengabdian masyarakat.
Keempat, penguatan SDM yang kompatibel dengan kondisi internasional. Kelima, mendorong agar mahasiswa memiliki kapasitas, soft skill yang baik dalam rangka keterampilan masa depan. Keenam, penguatan kemitraan inovasi UNM dalam rangka menuju kampus internasional.
“7 program prioritas ini sebenarnya bisa kita elaborasi dalam banyak program. Mulai dari sasaran, nilai, dan seterusnya,” pungkasnya. (Abu/B)