Pemilih Diminta Cerdas Memilih Pemimpin

  • Bagikan
Ilustrasi Pemilih Pindah TPS

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sudah didepan mata, masyarakat perlu waspada dengan adanya praktik black campaign atau kampanye hitam yang dilakukan beberapa oknum. Masyarakat diminta untuk lebih cerdas dalam menentukan pilihan.

Dosen Komunikasi Politik UIN Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf meminta kepada pemilih, khususnya pemilih pemula dan generasi milineal cerdas dalam menjatuhkan pilihan di Pemilu 2024. "Masyarakat harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas," paparnya.

Ia juga meminta agar masyarakat mewaspadai kampanye hitam. Menurutnya, kampanye hitam harus menjadi perhatian penuh oleh masyarakat. Kata dia, kampanye hitam harus disadari dengan baik, apalagi bentuknya sudah sangat variatif, tak hanya berupa pemberian barang kepada masyarakat, tapi juga pada usaha-usaha penyebaran hoaks yang dapat merugikan salah satu calon yang akan berlaga pada kontestasi politik.

Ia mengutarakan, literasi politik harus terus digencarkan oleh semua pihak, apalagi puncak pemilu kian dekat. "Pemahaman terkait dengan politik yang sehat dan baik harus dilakukan agar para pemilih tidak terjebak hoaks. Itu menjadi penting karena diharapkan dapat menekan angka golput pada masyarakat," jelasnya.

Lebih jauh ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik uang. Hal itu bertujuan untuk menjaga integritas, transparansi, dan keadilan dalam proses pemilu.

Ketua Umum Forum Osis Provinsi Sulsel dari SMA Negeri 9 Makassar, Muhammad Abtar mengatakan, sebagai Generasi Z tentu masih akan beradaptasi dengan isu politik.

Kata dia, beberapa persoalan yang selama ini terkesan biasa saja, namun pada konteks pemilu (Politik) harus ditakar dengan baik dan bijak, baik persebaran informasi ataupun sikap yang mesti diambil sebagai pemilih pada Pemilu.

“Kadang kami biasa menganggap itu isu biasa saja, akan tetapi ternyata harus betul hati-hati sebagai pemilih pemula harus pandai memilih isu atau informasi yang bisa diambil ataupun tidak,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan