MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lima guru besar Universitas Negeri Makassar akan bersaing pada pemilihan rektor memperebutkan posisi rektor, Maret mendatang. Panitia pemilihan rektor telah menerima formulir pendaftaran kelima profesor tersebut.
Mereka akan berebut kursi yang akan ditinggalkan Profesor Husain Syam tersebut yakni Profesor Andi Muhammad Ichsan Ali, Profesor Hasmyati, Profesor Karta Jayadi, Profesor Eko Hadi Sujiono, dan Profesor Hasnawi Haris.
Ketua panitia pemilihan rektor UNM, Profesor Hamsu Gani mengatakan pihaknya tidak akan memperpanjang waktu pendaftaran. Alasannya, kata dia, jumlah pendaftar lebih dari empat orang.
"Perpanjangan akan dilakukan seandainya pendaftar kurang dari empat sesuai petunjuk teknis," ujar Hamsu, Kamis (8/2/2024).
Menurut dia, tahapan selanjutnya adalah melakukan verifikasi berkas untuk memastikan dokumen yang diserahkan para pendaftar telah susuai dengan persyaratan. Hamsu mengatakan, tidak tertutup kemungkinan dari kelima bakal calon rektor tersebut ada yang tidak melengkapi berkas administrasi.
Proses pendaftaran bakal calon rektor UNM, awalnya tidak begitu menarik perhatian. Sejak pendaftaran dibuka pada 22 Januari hingga 2 Februari, baru dua orang yang mengembalikan formulir. Barulah pada Rabu 7 Februari lalu, pendaftar bertambah tiga orang.
Pendaftar pertama adalah Profesor Ichsan Ali dari Fakultas Teknik. Menurut dia, pendaftaran pertama biasaya sejalan dengan optimisme untuk menjadi orang nomor satu di UNM.
"Tanggal pendaftaran nomor satu bisa berarti doa dan optimisme menjadi orang nomor 1 di UNM," ujar Ichsan.
Menurut dia, dirinya maju dengan mengusung 'nine dot com yakni angka sembilan merupakan bilangan tertinggi.
Pendaftar kedua adalah Profesor Hasmyati dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNM. Dekan FKKK ini merupakan satu-satunya perempuan yang masuk bursa bakal calon rektor. Menurut dia, perempuan juga bisa menjadi pemimpin di perguruan tinggi.
“Kami harap perempuan bisa memimpin perguruan tinggi dan diberi kesempatan untuk memperlihatkan potensi yang dimiliki,” ujar dia.
Hasmyati mengatakan, jadwal pendaftaran yakni 5 Februari ini merujuk pada tanggal kelahiran. “Saya memilih tanggal ini karena pertama kali saya menatap dunia di tanggal itu. Memilih pukul 9 karena saya lahir bulan 9 kebetulan juga saya lahir Senin subuh sebelum azan,” beber dia.
Hasmyati mengatakan telah menyiapkan visi dan misi untuk memimpin UNM. Menurut dia, dirinya akan melanjutkan program yang telah dikerjakan oleh Profesor Husain Syam.
“Visi, misi, dan program sudah disusun baik. Insyaallah program Pak Rektor akan dilanjutkan bila terpilih nantinya," ujar dia.
Sementara itu, pendaftar ketiga adalah Profesor Karta Jayadi. Menurut dia, seluruh berkas yang diserahkan telah lengkap dan persyaratan telah dipenuhi. Guru Besar Antropologi Seni sudah dua periode menjabat wakil rektor. Dirinya juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni dan Desain selama dua periode. Pengalaman ini mengantarnya kian percaya diri bisa duduk sebagai rektor UNM periode 2024-2028.
Karta mengungkapkan alasan pemilihan tanggal 7 Februari 2024 untuk mendaftar sebagai calon rektor tidaklah kebetulan. Menurut dia, keputusan tersebut didasarkan pada pandangan filosofis yang khusus terkait dengan angka 7 yang memiliki keberkahan dalam konteks agama, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an.
"Sejak awal manusia menurut agama selalu bilang baca tanda alam, Ini ilmu tanda, pemilihan waktu tidak hanya sebuah kebetulan, melainkan sesuatu yang terhubung dengan keyakinan dan filosofi," ujar Karta.
Karta mengatakan, keikutsertaannya dalam Pilrek ini membawa spirit kepemimpinan Husain Syam yang dinilai mampu membawa UNM semakin unggul dan menjadi kampus yang adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.
"Spirit kepemimpinan dan pemahaman yang cepat terhadap program yang telah ada di bawah kepemimpinan Husain Syam dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan dan mengoptimalkan implementasinya," imbuh dia.
Selanjutnya adalah pendaftar keempat yakni Profesor Eko Hadi Sujiono. Menurut dia, visi misi sudah disusun untuk melakukan percepatan pengembangan menuju kancah internasional. Eko mengatakan, maju menjadi kandidat rektor UNM dengan mengusung visi "UNM Bahagia" diperkenalkan ke hadapan para panitia pilrek UNM.
Pengalamannya di kampus UNM hingga Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi jadi bekal serius. Meski bukan anggota senat, Eko tetap optimis menatap kontestasi calon rektor.
"Saya bukan anggota senat. Saya ini dosen biasa di UNM. Tapi selama delapan tahun ini saya ditugasi Pak Rektor untuk menjadi tim di Kementerian. Olehnya itu sudah banyak yang saya ketahui," ujar Eko.
Menurut Eko, perkembangan UNM selama ini telah melesat jauh sehingga dirinya siap melanjutkan dengan prinsip corporate university.
"Misi kami adalah melakukan percepatan, melanjutkan, dan melakukan lompatan. Dengan menggunakan prinsip, namanya corporate university. Tujuannya adalah untuk UNM berkelas dunia," ujar Eko.
Adapun pendaftar kelima adalah Profesor Hasnawi Haris. Kepada sivitas akademika, Hasnawi mengatakan membawa program prioritas dan akan melanjutkan pencapaian yang telah dicapai UNM saat ini untuk terus ditingkatkan.
Wakil Rektor Bidang Akademik itu mengusung tujuh program prioritasnya yaitu; pertama, penguatan kelembagaan skala internasional. Kedua, penguatan akademik berstandar internasional. Ketiga, penguatan daya riset dan publikasi inovasi dan pengabdian masyarakat.
Keempat, penguatan SDM yang kompatibel dengan kondisi internasional. Kelima, mendorong agar mahasiswa memiliki kapasitas, soft skill yang baik dalam rangka keterampilan masa depan. Keenam, penguatan kemitraan inovasi UNM dalam rangka menuju kampus internasional.
“Tujuh program prioritas ini sebenarnya bisa dielaborasi dalam banyak program. Mulai dari sasaran, nilai, dan seterusnya,” imbuh dia.
Hasnawi merupakan mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial itu. Dia merupakan sosok calon rektor yang berpengalaman dalam birokrasi kampus.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, guru besar bidang ilmu hukum itu menjabat sebagai wakil dekan bidang akademik dua periode dan Dekan FIS dua periode. Sebelumnya dia menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Hukum dan Konstitusi Lembaga Penelitian UNM.
Dari pengalaman organisasi, Profesor Hasnawi juga terlibat memimpin berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Saat ini, Hasnawi menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Selatan dan Ketua Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Di level nasional, Hasnawi menjadi pengurus ICMI dan pernah menduduki posisi Sekretaris Jenderal Himpunan Sarjana Ilmu Sosial Indonesia. Sebagai calon rektor, Prof Hasnawi bertekad melanjutkan kepemimpinan Profesor Husain Syam untuk pencapaian reputasi internasional UNM.
“Delapan tahun kepemimpinan Profesor Husain Syam, UNM telah mencapai lompatan kemajuan. Saya memiliki niat suci yang tulus ikhlas melanjutkan untuk pencapaian reputasi internasional,” imbuh Hasnawi. (abu hamzah/C)