"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit usaha mikro sebesar 28,93 persen menjadi Rp32,99 triliun. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 943.167 debitur dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) terkendali pada level 4,43 persen," ungkapnya.
Dari sisi investasi, jumlah rekening investasi pada Desember 2023 mencapai 420.806 rekening, dengan mayoritas pada produk rekening reksadana (303.350 rekening), rekening saham (102.305 rekening), dan SBN (15.151 rekening). Nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan hingga Desember 2023 mencapai Rp18,84 triliun.
"Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan juga menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan total aset dana pensiun sebesar 25,51 persen menjadi Rp1,53 triliun, piutang perusahaan pembiayaan yang tumbuh 11,69 persen menjadi Rp16,98 triliun, dan pinjaman yang disalurkan oleh Pegadaian tumbuh sebesar 22,71 persen menjadi Rp5,85 triliun. Total penjaminan oleh perusahaan penjaminan juga tumbuh 0,56 persen menjadi Rp691 miliar," jelas Darwisman.
Selain itu, Fintech Peer To Peer Lending (Fintech P2PL) di Sulawesi Selatan juga mencatatkan kinerja positif dengan peningkatan jumlah outstanding pinjaman sebesar 15,49 persen dan jumlah rekening yang tumbuh sebesar 5,75 persen.
Pada Oktober 2023, outstanding pinjaman yang disalurkan oleh Fintech P2PL di Sulawesi Selatan mencapai Rp1,12 triliun dengan tingkat wanprestasi pengembalian sebesar 2,05 persen, dan jumlah rekening penerima pinjaman sebanyak 394.112 rekening. (Hikmah/B)