Abdul Muin Djalaluddin yang dihubungi melalui telepon genggamnya membantah tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa tidak pernah menyuruh timnya untuk membagi-bagikan uang.
“Tidak ada yang benar dari tuduhan itu, itu semua fitnah. Uang operasional untuk tim saya saja terbatas, bagaimana mungkin saya bisa membagi-bagikan uang. Saya seorang sarjana hukum dan pejuang anti korupsi, saya tidak akan melakukan praktik curang. Saya lebih baik tidak terpilih daripada menggunakan cara-cara curang,” ujar Abdul Muin saat dikonfirmasi.
“Saya siap dilaporkan ke Bawaslu dan siap untuk diperiksa, tetapi jika tuduhan tidak terbukti, saya akan menggunakan hak saya untuk mengajukan tuntutan balik,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang langkah-langkah selanjutnya setelah mengetahui bahwa amplop yang berisi uang dan kartu namanya beredar di Sidrap dengan dugaan praktik money politik, Abdul Muin Djalaluddin mengatakan akan berkoordinasi dengan tim pemenangannya.
“Saya akan berkoordinasi dengan tim saya, tetapi pada saat ini, saya lebih memilih untuk fokus pada persiapan untuk pemilihan legislatif tanggal 14,” tandasnya. (Ridwan)
