JAKARTA, RAKYATSULSEL – Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam jenis pelayanan mulai beralih ke digital guna mempercepat serta mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, kemampuan digital perlu dilengkapi dan didukung dengan perangkat lunak yang andal.
Hal tersebut yang terus diupayakan BRI melalui transformasi BRIVOLUTION 2.0 dengan tujuan mewujudkan visinya sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025. Salah satu buktinya yakni kembali mendapatkan sertifikasi ISO/IEC/IEEE 29119 untuk proses pengujian perangkat lunak.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha menyampaikan bahwa transformasi digital BRI diimplementasikan sebagai pedoman dengan tiga fokus utama.
BRI terus berupaya meningkatkan resiliensinya, fokus pada konsep open banking, serta memperkuat pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mendorong transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih mudah, cepat, terintegrasi, dan praktis.
"Transformasi BRIVOLUTION kami gunakan sebagai guideline menjawab tantangan digital dan IT. Karena kami sebagai unit punya strategi yang sama dan mendukung business goals yang sama pula. Sehingga bicara ke depan, kami coba formulasikan ada tiga hal tersebut yang menjadi fokus dalam jangka menengah," jelas Arga.
Arga menambahkan pencapaian ini menegaskan komitmen BRI untuk menjaga standar tertinggi guna memastikan keandalan dan kualitas perangkat lunak yang digunakan. Keberhasilan ini mencerminkan langkah signifikan BRI sebagai pionir di Indonesia dalam menerapkan standar global di bidang pengujian perangkat lunak.
Dengan meraih sertifikasi ISO/IEC/IEEE 29119, BRI menunjukkan komitmennya untuk memberikan solusi perangkat lunak yang andal, aman, dan berkualitas tinggi. Pencapaian ini mencerminkan dedikasi BRI untuk menjamin performa perangkat lunak dalam menunjang layanan BRI dan memenuhi beragam kebutuhan layanan perbankan masyarakat.
“Digitalisasi dan standar kualitas yang tinggi dalam pengujian perangkat lunak menjadi landasan kuat untuk menghadapi dinamika perbankan modern dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah,” pungkas Arga. (Armansyah)