Cooling System Jelang Pemilu 2024; Jalan Sehat, Bakti Sosial, hingga Doa Bersama

  • Bagikan
TUJUH DUA. Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengenakan baju olahraga bernomor 72 pada acara jalan santai jelang Pemilu 2024 di kawasan di Pantai Losari, Minggu (11/4/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Demi menjaga suasana yang sejuk dan damai jelang Pemilu 2024, salah satu caranya adalah dengan menerapkan cooling system sebagai upaya untuk menenangkan ketegangan politik yang mungkin berlangsung selama masa kampanye. Beberapa kegiatan pun dilakukan seperti dengan jalan sehat, bakti sosial dan doa bersama.

Dinas Kesehatan Sulsel dan Dinas Kesehatan Kota Makassar berkolaborasi menggelar jalan sehat dan bakti sosial, serta pertunjukan musik, di Pantai Losari, Minggu (11/4/2024). Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto serta unsur Forkopimda turut hadir dalam acara itu.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi Penjabat Gubernur Sulsel jelang pencoblosan Pemilu 2024.

"Acara hari ini jalan sehat, pemeriksaan kesehatan dan donor darah ini diinisiasi oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, ini yang perlu kita apresiasi," kata Andi Rian.

Rian meminta seluruh elemen masyarakat menciptakan suasana aman dan damai. Adapun, Danny Pomanto menyatakan, kegiatan ini sangat penting dan memperlihatkan kesolidan di Sulsel, yakni pemimpin daerah dan masyarakat.

Dia yakin pelaksanaan pemilu akan berjalan aman dan damai di Sulsel ditandai dengan partisipasi pemilih yang semakin meningkat. Danny memperkirakan partisipasi pemilih akan mencapai 70 persen pada 14 Februari 2024. Selama ini, tingkat partisipasi pemilih di Kota Makassar hanya berada di angka sekitar 60 persen.

Danny menginstruksikan kepada RT/RW di Kota Makassar untuk mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan hak pilihnya.

"Kami sudah memerintahkan semua sampai dari level RT-RW untuk mengajak masyarakat bahkan dalam kondisi hujan pun datang ke TPS," beber Danny.

Apalagi, kata Danny, pemilih pemula di Sulawesi Selatan didominasi oleh milenial dan Gen Z sekitar 52 persen. Sehingga, perlu didorong agar mau ke TPS menggunakan hak pilihnya.

"Saya berharap mereka-lah pemilih- pemilih utama yang kita harus dorong, karena baru pertama kali mereka menggunakan hak pilihnya," ucap Danny.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Danny berharap kolaborasi antar Pemprov Sulsel dan kabupaten kota lainnya termasuk Makassar ialah kunci Pemilu damai. Dengan kolaborasi dan kekompakan ini membuat masyarakat kompak dan secara langsung mereka dikonsolidasikan secara psikologis.

Sementara itu, berbagai harapan dan doa disampaikan oleh para tokoh lintas agama Sulawesi Selatan disampaikan. Mereka berharap pemilihan presiden dan wakil presiden, calon anggota legislatif dan DPD berjalan damai, aman, dan tentram.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Profesor Nadjamuddin mengatakan pada 14 Februari 2024 akan dilaksanakan pemilihan anggota Legislatif, DPD hingga Presiden dan Wakil Presiden.

"Pada tanggal 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan melaksanakan kewajiban sebagai warga negara untuk memilih wakil- wakil di parlemen dan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2029," kata Nadjamuddin.

Nadjamuddin mengajak seluruh masyarakat Sulsel untuk mengambil bagian dan ikut mensukseskan pemilu.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Sulsel agar melaksanakan pemilu dengan damai, aman tanpa terprovokasi dengan hoaks, tanpa politik uang. Mari kita jaga kesatuan dan persatuan demi keutuhan NKRI," terang dia.

Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Sulselbar, Pendeta Adrie Massie juga mengajak seluruh umat Kristiani agar melaksanakan pemilu dengan gembira, bersuka ria, aman dan damai.

"Bapak ibu khusus umat Kristiani beberapa hari lagi kita akan memasuki pemilu atau kita sebut pesta demokrasi, kalau pesta berarti bersuka ria, bergembira menyambut pesta ini," imbuh dia.

Dia juga menghimbau agar melaksanakan pesta ini dengan damai, aman dan rukun. "Oleh karena itu menghimbau kepada umat Kristiani dan masyarakat secara umum mari lah kita menjalani pemilu dengan baik," terang dia.

Adrie Massie menambahkan masyarakat memiliki hak untuk memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani. Semuanya pasti menginginkan Indonesia lebih baik ke depannya.

"Kita memilih menurut hati nurani kita orang orang yang terbaik yang akan memimpin berbangsa yang kita cintai ini sehingga masa depan bangsa, masa depan NKRI dan masa depan emas tahun 2045 mendatang," harap dia.
Terpisah, Ketua PHDI Sulsel Gede Durahman yang ditemui di Pura Hindu Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar mengungkapkan jelang pemilu 2024, ia mengajak kepada seluruh umat Hindu untuk mengutamakan kepentingan nasional yaitu persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kegiatan secara ritual melalui surat edaran PHDI pusat melaksanakan Santi Puja yaitu doa bersama untuk bangsa agar tercipta suasana yang harmonis, kondusif sehingga pelaksanaan pesta demokrasi 14 February 2024 bisa berjalan lancar aman dan damai," ungkap Gede Durahman.

Gede Durahman juga mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat Sulsel untuk bersama-sama menjaga pemilu dengan aman dan damai.

"Dalam konsep menjaga Sulsel aman dan damai kami bersama para tokoh agama baik melalui FKUP dan kegiatan lintas agama selalu mengajak untuk mengedepankan dari pada yang namanya rukun damai dan toleransi," tambahnya.

Bukan hanya itu, dia mengakui bahwa beda pilihan hal yang wajar tetapi jangan sampai merusak tatanan kerukunan umat beragama yang sudah terjalin di Sulsel.

Untuk menjaga pemilu agar berjalan dengan aman, lancar, damai, Ketua DPD Walubi Sulsel, Henry Sumitomo mengajak kepada seluruh masyarakat Budha untuk bersama-sama, bersatu untuk menjaga pemilu 2024 dengan damai.

"Jangan terprovokasi dengan berita berita hoax. Beda pilihan adalah hal biasa, terpenting adalah menjaga kesatuan dan persatuan NKRI selama nya," kata Henry.

Ia mengaku bahwa pesta demokrasi harus dilaksanakan dengan damai, aman dan tentram. "Pesta demokrasi ini seharusnya dilaksanakan dengan nuansa damai, senang dan bahagia," ujar dia. (abu-shasa-isak/C)

  • Bagikan