JAKLARTA, RAKYATSULSEL - Pohon besar di kawasan taman War Memorial Dr, Adelaide Utara, Australia terbelah dan menimpa seorang perempuan yang beristirahat di bawahnya pada Jumat (9/2) lalu.
Saat dievakuasi dan didentifikasi, perempuan malang tersebut merupakan pelajar internasional asal Indonesia bernama Alifia Soeryo yang berusia 22 tahun.
Dikutip dari 7news.com.au, Senin (12/2), Alifia mulanya dikabarkan sedang jogging di sekitar taman dan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon karet saat pohon.
Namun syangnya, Alifia harus kehilangan nyawa usai tertimpa pohon disekitarnya terbelah dan menimpa dirinya.
Menurut saksi yang merupakan penduduk sekitar, pohon karet tersebut sudah pernah terbelah beberapa tahun lalu dan menjadi dua bagian.
Bagian yang lebih besar, yang beratnya sekitar 10 ton pada hari kejadian tumbang dan jatuh menimpa tubuh Alifia yang tidak sadar akan ancaman tersebut.
Alifia tidak jogging sendirian, dia bersama teman-temannya namun mereka berpencar. Saat mendengar ada seseorang yang mengalami kecelakaan, teman Alifia mendatangi lokasi kejadian dan terkejut saat menemukan Alifia yang menjadi korban.
Teman-teman Alifia mengaku bahwa Alifia memang sering berolahraga di kawasan tersebut. Mereka mengaku syok dan sedih atas kepergian kawan seperjuangannya.
“Dia adalah gadis yang cantik, menyenangkan, lucu dan penuh kasih sayang. Dia terkadang pemalu namun selalu berbicara” kenang salah satu temannya, Josh.
“Alifia adalah orang yang sangat mudah didekati. Dia selalu tersenyum dan dia adalah salah satu orang paling cantik yang pernah saya temui” lanjut Josh.
Gadis yang akrab dipanggil Fia atau Fi ini mendapat penghormatan terakhirnya dari teman-teman di Universitas Adelaide, tempatnya menempuh pendidikan di Australia.
Mereka menulis komentar yang hangat dan kesediah di media sosial Alifia yang memang sering mengunggah potret dirinya sedang bersepeda di Adelaide.
“Ride in peace, sweetie… I will always love you, Fi. I’ll miss your random replies to my Instagram story, i’ll miss your sweetest words and support, i’ll miss you forever Fi” tulis salah satu temannya di kolom komentar instagram Alifia.
Rupanya, Alifia adalah mahasiswa pintar dan aktif, ia mendapat pengakuan atas kontribusinya dalam membantu Tim Motorsport Universitas Adelaide dalam memenangkan tempat pertama di kompetisi Formula SAE-A 2023, yakni perlombaan teknik kendaraan listrik di kalangan mahasiswa.
Atas kasus tersebut, Dewan Kota Adelaide mengatakan akan menyelidiki insiden lebih lanjut.
Sementara pihak keluarga Alifia menyayangkan dan mengaku masih tidak terima salah satu anggota keluarganya tewas akibat kelalaian pemerintah setempat.
“Sesungguhnya insiden ini dapat dicegah namun tidak ada tindakan apapun dari dewan setempat. Padahal telah banyak keluhan yang berasal dari masyarakat” ucap Vianda Soeryo, saudara kandung Alifia Soeryo kepada 7News. (jp/raksul)