RAKYATSULSEL - Warga Amerika rata-rata mengonsumsi lebih dari 50 galon minuman berkarbonasi setiap tahunnya. Data ini dilaporkan oleh USDA dalam "Kontribusi Minuman Nonalkohol terhadap Diet AS" pada 2005. Meski bahan-bahan dalam minuman berkarbonasi dianggap aman oleh FDA, konsumsi rutin dapat menghasilkan efek samping yang tidak bisa diabaikan.
Mengetahui kemungkinan efek samping dari minuman berkarbonasi dapat membantu seseorang membuat keputusan nutrisi yang tepat. Minuman soda tinggi gula paling sering dikaitkan dengan obesitas, diabetes tipe 2, dan peningkatan berat badan, minuman ringan yang tinggi gula juga dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi.
Konsumsi soda berpotensi menyebabkan pembentukan gigi berlubang dan bahkan kerusakan gigi karena interaksi gula dengan bakteri di mulut yang menghasilkan asam.
Berikut beberapa masalah yang bisa disebabkan oleh minuman berkarbonasi dilansir dari Phantasticsmile, Senin (12/2):
1. Dapat menyebabkan kerusakan gigi
Minuman berkarbonasi memang menggoda dengan rasa manis dan sensasi berbuihnya, Namun, di balik kesenangan itu, ada efek yang kurang menyenangkan bagi kesehatan kita.
Kerusakan gigi tersebut seperti; erosi gigi, gigi berlubang, dan noda pada gigi.
2. Bersendawa dan sakit maag
Minuman berkarbonasi mengandung karbon dioksida yang larut dan berubah menjadi gas ketika mencapai suhu tubuh di perut. Menyebabkan serangkaian sendawa karena efek meregangnya perut akibat akumulasi gas karbon dioksida.
Keluaran makanan dan asam lambung dapat terjadi bersamaan dengan sendawa, menghasilkan sensasi tidak nyaman seperti mulas dan rasa asam di mulut.
3. Peningkatan risiko obesitas
Minuman bersoda adalah salah satu penyebab obesitas, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Tingginya kandungan gula dalam minuman ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan berat badan berlebih.
4. Osteoporosis
Beberap penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam minuman soda dapat mengurangi penyerapan kalsium oleh tulang. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis apabila dikonsumsi secara berlebihan.
5. Kerusakan fungsi otak
Minuman bersoda sering mengandung pemanis buatan seperti aspartam. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan otak, keterbelakangan mental, dan masalah kesehatan lain pada penderita gangguan genetik fenilketonuria.
Cara Pencegahan
1. Kurangi jumlah konsumsi dari yang biasa Anda minum.
2. Gunakan sedotan agar soda tidak langsung berkontak dengan gigi.
3. Perbanyak konsumsi air putih setelah minuman bersoda.
4. Tunggu sekitar 30-60 menit sebelum menggosok gigi setelah minum soda.
5. Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida untuk melindungi gigi dari kerusakan.
6. Jangan konsumsi sebelum tidur. (jp/raksul)