Sehari sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyebut film Dirty Vote sebagai fitnah.
"Sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif, dan sangat tidak ilmiah," tuturnya kepada pers.
Bagaimana respons capres lainnya?
Film Dirty Vote secara khusus menelisik dugaan kecurangan yang berpotensi memenangkan Prabowo-Gibran.
Capres Anies Baswedan menyebut film tersebut merupakan pengingat bagi seluruh pihak bahwa kecurangan dalam pilpres berpeluang terjadi.
"Apakah nanti kejadian, kita lihat nanti, makanya kita punya kesempatan yuk jaga diri jangan sampai itu kejadian," ujar Anies kepada pers.
Hal serupa dikatakan capres Ganjar Pranowo. "Ada orang yang menceritakan tentang situasi, itu saja kalau saya melihatnya (film Dirty Vote)," ujarnya di Semarang.
"Kalau politisi sudah paham apa yang terjadi. Ini edukasi untuk publik agar semua bisa menjaga arah demokrasi dengan baik, itu diingatkan oleh para ilmuwan," kata Ganjar. (BBC News/ RAKSUL)