RAKYATSULSEL – Nama jurnalis senior Dandhy Laksono, kini tengah ramai diperbincangkan publik, setelah film dokumenter Dirty Vote berjudul ‘Sebuah Desain Kecurangan Pemilu 2024’ rilis di YouTube pada Minggu (12/2) kemarin.
Meski tidak tampil dalam film berdurasi 2 jam itu, namun nama Dandhy Laksono muncul sebagai sutradara, yang mengawal tiga Pakar Hukum Tata Negara tanah air membongkar masalah kecurangan pemilu 2024.
Adapun ketiga Pakar Hukum Tata Negara tersebut ialah Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari dan Bivitri Susanti. Sosok Dandhy Laksono sendiri, sejatinya sudah cukup familiar di kancah jurnalisme tanah air.
Siapa Dandhy Laksono?
Dandhy Laksono adalah wartawan senior yang karya jurnalistiknya kebanyakan berbasis investigasi. Ia kerap mengangat isu-isu yang tidak banyak orang ketahui, seperti keberpihakan terhadap orang-orang kecil, termarginalkan, hingga fakta tentang lingkungan.
Dandhy diketahui pernah memimpin tim redaksi di RCTI, Pemimpin Redaksi website dan majalah Acehkita.com, Produser di SCTV, menjadi pelatih jurnalisme audio visual di berbagai tempat, dan banyak rekam jejak lainnya.
Selain sebagai wartawan, pria kelahiran Lumajang, 29 Juni 1976 ini, juga dikenal sebagai pendiri rumah produksi dokumenter audio visual bernama Watchdoc, yang didirikannya bersama Andhy Panca Kurniawan pada 2009.
Watchdoc sendiri juga menjadi rumah produksi yang sesuai dengan ciri khas Dandhy Laksono, yakni membuat film dokumenter bertema sosial dan lingkungan, serta mengangkat isu-isu tak biasa.