MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, bersama mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan peninjauan harga komoditi di Pasar Terong, Kamis (15/2).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memantau stabilitas harga komoditi pangan di Kota Makassar pasca Pemilu Serentak 14 Februari 2024, kemarin.
Danny Pomanto, sapaan akrab Wali Kota Makassar bersama Bahtiar Baharuddin memantau harga mulai dari beras, telur, ikan, hingga bawang merah dan bawang putih.
Dari hasil peninjauan tersebut, Danny menyebut harga komoditi relatif aman, kecuali beras.
Menurut Danny terjadi kenaikan harga beras di pasaran, sebabkan oleh momentum libur panjang dan pesta demokrasi Pemilu 2024 sehingga distribusi sedikit terganggu.
Meski begitu, Danny mengungkapkan keterdiaan beras dari Bulog untuk wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar, dipastikan relatif aman hingga Juli 2024.
"Karena beras ini dikendalikan negara jadi tidak terlalu sulit untuk ditangani. Apalagi stok beras kita sampai Juli laporan Bulog itu cukup. Berarti sisa penyalurannya," terang Danny.
Maka dari itu, Ia menekankan pentingnya menjaga stok dan distribusi beras agar dapat tersalurkan dengan baik di pasaran ke depannya.
"Saya kira stok harus dijaga dengan baik dan distribusi juga harus dijaga dengan baik. Itu kuncinya, karena tidak ada faktor-faktor lain," tutup Danny.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memberikan apresiasi kepada Danny Pomanto dan Pemerintah Kota Makassar terhadap upaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
"Makassar luar biasa, jadi ini kita jaga makanya kita ingin memastikan seluruh pergerakan harga kita kelola supaya tidak mempengaruhi inflasi," ujar Bahtiar.
Di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2024 inflasi Kota Makassar year to year (yoy) sebesar 2,11 persen. Di bawah Sulsel yaitu 2,38 persen dan pusat 2,57 persen.
"Ini yang harus kita jaga. Makaya kita cek harga hari ini, karena inflasi kita itu lebih rendah dari nasional," pungkas Bahtiar Baharuddin. (Shasa/B)