WAJO, RAKYAT SULSEL- Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo terabaikan.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat setempat, Hamsah (57). Kata dia, Pemerintah Desa Lempong memiliki beberapa Bumdes. Diantaranya bergerak bidang usaha peternakan ayam petelur.
“Sekarang jejak BUMdes ini tidak jelas. Hasil penjualan telur, kemudian ayamnya sudah tidak ada,” ujarnya, Jumat (16/2)
Dia bercerita, Pemdes Lempong melakukan penyertaan modal guna pembelian sebanyak seribu ekor ayam petelur diperkirakan melalui APBDes 2017 lalu.
BUMdes yang diberi nama An Nur itu sempat berproduksi selama dua tahun.
“Rata-rata produksi telurnya sekitar 20 rak per hari. Jika dikalkulasi dengan harga per rak sekitar Rp45ribu, berarti sehari terdapat pendapatan Rp900 ribu,” jelasnya.
Namun di tahun berikutnya, ayam yang jumlahnya sudah kurang dari 1.000 ekor itu dijual. Dalihnya, karena umur ayam telah tua dan hasil penjualan akan digunakan untuk membeli ayam baru.
Tetapi beberapa tahun terakhir hingga sekarang, BUMdes tersebut tidak beroperasi lagi. Dia pun menilai bila program BUMdes, seakan dijadikan usaha untuk mencari keuntungan pribadi.
“Belum lagi kandang ini menggunakan APBDes. Isi kadang pun kosong. Jadi wajar kalau kami pertanyaan dikemanakan uang hasil penjualan telur dan ayam. Karena kami masyarakat sama sekali tidak menerima manfaat dari BUMdes,” tuturnya. (Muis)