Ia mengatakan, program ini dapat direplikasi di daerah lain dan tetap dilanjutkan pada pelaksanaan Pilkada nanti.
"Ini perlu ditingkatkan dan dipertahankan, terutama pada Pilkada, di mana penyelenggara memang tidak ada lagi waktu untuk pergi berobat dan dibutuhkan reaksi cepat dari nakes itu. Jadi memang harus ada standby di bilik TPS, tidak lagi harus meninggalkan tempatnya bertugas," jelasnya.
Senada dengan Muhajirin Daud, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jeneponto, Akhmad Amiruddin Said, mengakui keberadaan tim kesehatan membantu menciptakan kenyamanan tersendiri di TPS.
"Adanya tenaga kesehatan itu membuat KPPS kami tidak khawatir dengan kondisi kesehatan, karena tenaga kesehatan yang ditunjuk tersebut stand by di lokasi-lokasi TPS," ucapnya.
Ia menyampaikan, terdapat beberapa KPPS yang sempat kelelahan dan langsung teratasi, sehingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara kemarin.
Program yang diprakarsai oleh Pj Gubernur Sulsel ini, disebutnya, sebagai wujud dukungan mensukseskan Pemilu 2024. Sehingga program dukungan seperti ini bisa menjadi contoh bagaimana penyelenggara (KPU) dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.