"Mengingat padatnya kota, namun secara interior menjadi dua bagian terpisah. Sudirman 31 lebih dewasa sedangkan Hyatt Place ini lebih mudah dengan corak biru kuning dan lebih milenial yang hingga class. Memang di desain lebih muda," ungkapnya.
Untuk segmen pasar, Hyatt Place menyasar pasar lokal sesuai dengan pasar Sudirman 31.
"70 persen pasar lokal Makassar dan , 30 persen dari luar daerah. Disini kami ada 145 kamar, tidak banyak dan hotel ini menjadi hotel besar yang terkecil sehingga siapa yang datang ke Makassar bisa mencoba hal baru disini," jelasnya.
General Manager Hyatt Place, Yanita Supardjan menjelaskan kehadiran Hyattt Place ini memenuhi kebutuhan masyarakat Makassar.
"Hyatt Place ini kita bawa dan perkenalkan dengan lokal market yang selama ini sudah eksisting. Kita membawa hotel baru dengan confidence ke Makassar yang merupakan kota ke 5 terbesar di Indonesia. Sebelum buka pun kami sudah mendapat sambutan yang hangat," ungkap Yanita.
"Kami ingin memajukan kota Makassar sebagai kota wisata dan memberikan pelayanan yang unggul. Dari jaman dulu brand kami sangat kuat dan paripurna sehingga kita akan maksimal dan memberikan pelayanan terbaik dengan membawa konsep baru ke Makassar," tutupnya. (Hikmah/B)