Andi Baso Ryadi Mappasulle Minta KPU Hentikan Perhitungan Suara Aplikasi SiRekap

  • Bagikan
Aplikasi SiRekap.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Calon Anggota DPD Dapil Sulsel, Andi Baso Ryadi Mappasulle berharap aplikasi Sirekap diharapkan membantu penyelenggaraan Pemilu 2024 menjadi transparan, bukan malah membantu salah calon membangun Opini menyesatkan.

Bukan tanpa alasan Andi Baso bersuara ini, didapati beberapa TPS bahkan sudah ratusan TPS perolehan suara calon tertentu mencapai 800 sampai 900 lebih di satu TPS.

"Tim kami mendapatkan fakta di SiRekap perolehan suara tertentu mencapai 800 dan 900 lebih dalam satu TPS, kalau ini di kalikan 100 TPS saja berarti calon tertentu bisa mendapatkan 90 puluh ribu lebih, dan ini patut diduga dari upaya membangun opini ke masyarakat kalau salah satu atau salah dua calon sudah memperoleh suara ratu ribu. Dan ini bukan saja terjadi di DPD, dan ini bisa terjadi juga untuk DPR di semua tingkatkan, dan Ini menyesatkan," tegas Andi Baso.

“Saya berharap dengan Aplikasi SiRekap milik KPU dapat membantu penyelenggara dan membantu semua calon, bukan malah terkesan membantu calon tertentu membangun opini dan memberi informasi menyesatkan ke masyarakat, dan kondisi ini malah bisa menimbulkan fitnah pada petugas KPPS, PPS dan PPK, dan KPU,” jelas Andi Baso.

Ia Juga menyebut, KPPS bisa saja dituding menggelembungkan perolehan suara calon tertentu karena masalah sistem ini.

“Seperti Kita ketahui KPPS sudah bekerja dengan maksimal. Namun, aplikasi Sirekap, bermasalah. Seakan ada calon tertentu yang ingin dimenangkan. Ini bisa merugikan banyak pihak,” tutur Andi Baso.

Ia berharap, KPU segera menghentikan atau men-tackdown Aplikasi SiRekap dan lakukan menyempurnakan sistem aplikasi agar tidak menimbulkan tudingan macam-macam kepada penyelenggara Pemilu.

Adapun perolehan suara calon anggota DPD RI Sulsel yang nampak di aplikasi Sirekap tiba-tiba menggelembung setelah tim ABRM membuka gambar Formulir C1 hasil penghitungan suara di aplikasi Sirekap.

Di aplikasi, perolehan suara tertera sejumlah calon anggota DPD RI Sulsel melebihi jumlah DPT di sejumlah TPS.

Sementara itu Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengakui hasil perhitungan suara pemilu 2024 melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) memang belum sempurna. Sebab masih ditemui sejumlah kesalahan.

AndiBaao berharap kesalahan tersebut bukan terjadi karena niat KPU untuk memanipulasi data.

“Tidak ada niat memanipulasi. Tidak ada niat mengubah-ubah hasil suara. Karena pada dasarnya formulir C Hasil Plano juga diunggah apa adanya sebagaimana diunggah teman-teman KPPS yang dapat dipantau bersama,” katanya kepada wartawan media ini.

Hal senada dikatakan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu),Rahmat Bagja. Ia merespons pertanyaan masyarakat yang juga muncul di media sosial perihal penghitungan sementara di web KPU.

“Misalnya masalah Sirekap, ada masalah atau tidak? Bahkan ada (lonjakan suara) sampai ratusan. Ini data apa ini,” kata Rahmat, dalam keterangan persnya di Media Center, Menteng, Jakarta Pusat belum lama ini.

Rahmat menduga penghitungan suara sementara yang muncul dalam situs pemilu2024.kpu.go.id itu, merupakan kesalahan memasukan data atau pembacaan data dari aplikasi bermasalah. “Namun Sirekap bukanlah penentu terhadap rekapitulasi,” tegas Rahmat. (*)

  • Bagikan