Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan di tahun 2024 akan fokus juga pada penataan utilitas di Kota Makassar.
Pasalnya, yang terjadi saat ini kabel-kabel fiber optik yang semrawut. Agar tidak semrawut maka kabel-kabel yang berada di atas akan ditata di saluran bawah tanah. "Coba liat ini kabel sekarang kacau sekali," ucap Danny, beberapa waktu lalu.
Ia pun menambahkan bahwa kabel-kabel fiber optik yang selama ini berada di udara (atas) sebenarnya melanggar karena dalam perjanjian retribusi itu adalah berada disaluran bawahh tanah.
"makanya saya minta pernyataan harus masuk ke bawah karena kalau diatas itu melanggar karena jenis retribusinya adalah sewa bawah tanah tapi di udara berarti kan salah, itu tidak sesuai kenyataan itu bisa temuan itu," jelas Danny.
Meski begitu, Danny mengatakan untuk melakukan penataan saluran bawah tanah untuk kabel fiber optik membutuhkan biaya yang cukup besar sekitar Rp500 milyar. Karena, selain kabel yang dipindahkan tetapi akan disiapkan sekaligus dengan sambungan ke rumah-rumah.
Danny juga mengatakan penataan utilitas di Kota Makassar yang baik ini nantinya akan menjadi legacy (warisan) dari kepemimpinanannya di Kota Makassar.
"Kita siapkan sambungan rumah sekaligus kita benahi pedestarisnnya, agar tidak di ubah-ubah lagi. Kita punya kemampuan 500 M, saya porsir kesitu supaya itu jadi legacy saya tidak ada lagi kabel-kabel diatas," pungkas Danny. (Shasa/B)