"Untuk saat ini pembangunan dilaksanakan di wilayah darurat terlebih dahulu. Bersamaan dengan penanganan sementara menggunakan karung pasir. Karena ketahanan karung pasir tidak sampai satu tahun sudah jebol lagi," ujarnya
Syamsul memaparkan ketinggian banjir di ketiga wilayah tersebut sekitar 50-70 sentimeter. Bahkan hingga Minggu dini hari di wilayah Pakal masih tergenang.
Dia menyebutkan penyebab banjir di masing-masing lokasi itu bervariasi. Selain membangun tanggul untuk menahan air, Syamsul menyebut, pihaknya juga melakukan peninggian Jalan Tengger Raya.
Jalan tersebut akan ditinggikan antara 30-50 sentimeter. Panjangnya sekitar 500 meter. Menurut dia pembangunan tanggul dan peninggian jalan Tengger Raya direncanakan menggunakan skema swakelola.
Namun dia memastikan saat ini pihaknya mulai melakukan pengurukan sandbag sebagai penahan air. Dia menilai pengurukan itu cukup krusial.
Menurutnya banjir yang melanda wilayah Pakal terjadi lantaran kiriman air dari Kabupaten Gresik. Saat ini Pemkot Surabaya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Gresik.
Tujuannya penanganan wilayah banjir di perbatasan Surabaya-Gresik tersebut. Syamsul menjelaskan banjir yang melanda kawasan Benowo disebabkan saluran air yang mampet. Menurutnya area itu salurannya tidak optimal dan tidak terkoneksi. (JP/RAKSUL)