Alih-alih sekadar menyuguhkan jumpscare dan kesadisan, Siksa Kubur bakal membawa kengerian penonton hingga mempertanyakan keimanan yang dimiliki setelah menonton film tersebut.
Tidak bergantung sepenuhnya pada CGI, film Siksa Kubur menggunakan efek praktikal untuk mencapai kecemasan maksimal.
Joko Anwar mengatakan bahwa tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat segala aspek dari film ini terasa nyata dan penonton percaya siksa kubur itu ada.
Selain itu, tata suara yang selalu menjadi elemen kuat turut hadir dengan desain yang mencekam.
"Film ini penceritaannya separuhnya ada di tata suara. Kami ingin penonton merasa berada di dalam kejadian-kejadian yang dialami karakternya, termasuk ke dalam kubur," beber sutradara asal Medan itu.
Diproduksi oleh Come and See Pictures, dengan produser peraih Piala Citra FFI Tia Hasibuan, Siksa Kubur akan menjadi horor paling mencekam tahun 2024.
Film Siksa Kubur tidak hanya diperankan oleh sederet bintang ternama, tetapi juga talenta-talenta baru di industri perfilman melalui proses seleksi yang ketat.
Siksa Kubur akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada Lebaran 2024 mendatang. (jpnn/raksul)