SIDRAP, RAKYATSULSEL – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program besutan pemerintah yang hadir untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Program ini adalah salah satu sistem jaminan kesehatan yang dibuat untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Sejak tahun 2014, sudah berbagai kisah haru peserta JKN yang ditorehkan selama penyelenggaraannya. Hal ini membuktikan seberapa pentingnya memiliki perlindungan kesehatan untuk setiap masyarakat Indonesia.
Daryani Talib (24) salah satu masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat dengan adanya program JKN. Ia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
Diwawancarai oleh Tim Jamkesnews, Staf Kantor Desa Soreang, Kabupaten Sidenreng Rappang ini menceritakan pengalamannya saat mengakses layanan kesehatan sebagai peserta JKN, Jumat (23/02). Ia bersyukur karena kesehatannya dan keluarga sudah menjadi tanggungan BPJS Kesehatan.
Daryani dan kedua orang tuanya juga telah memanfaatkan layanan kesehatan melalui Program JKN, mulai dari pemeriksaan di puskesmas hingga perawatan di rumah sakit jika penyakit magnya kambuh.
“Sebelumnya, saya selalu khawatir dengan biaya perawatan ketika gejala mag kambuh. Namun, sekarang dengan adanya Program JKN, kami merasa lebih tenang karena biaya tidak lagi menjadi beban yang berat bagi saya dan keluarga," ujarnya.
Penyakit mag atau gastritis merupakan kondisi yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Gejalanya seperti nyeri perut, mulas, mual, dan gangguan pencernaan bahkan sampai tidak sadarkan diri. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, akses terhadap perawatan medis untuk kondisi seperti ini menjadi suatu tantangan, terutama dari segi biaya.
Selain itu, ia juga merasa terbantu dengan akses yang lebih mudah untuk mengakses fasilitas kesehatan. Dulu, ia harus mengurus berbagai administrasi dan menunggu lama untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, sekarang dengan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan Program JKN, prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah.
Daryani menceritakan jika dirinya beberapa kali menjalani rawat inap dengan keluhan penyakit magnya. Ia harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan dirawat selama empat hari.
“Saat itu tepat jam satu dini hari saya dliarikan ke rumah sakit karena nyeri yang tidak tertahankan bahkan sampai pingsan. Orang tua saya sudah panik sampai-sampai tidak sempat membawa KTP bahkan kartu JKN, untungnya saya sudah mengunduh Aplikasi Mobile JKN,” puji Daryani.
Pada Aplikasi Mobile JKN sudah dilengkapi dengan fitur kartu digital, sehingga ia cukup memperlihatkan kepada pihak rumah sakit. Selama menjalani perawatan, ia merasakan pelayanan yang sangat memuaskan dan mendapatkan perawatan medis yang tepat tanpa harus mengeluarkan biaya pengobatan.
“Program JKN ini benar-benar menjadi pelindung bagi saya dan keluarga, tidak hanya dari segi kesehatan tapi juga dari segi finansial. Awalnya saya pikir akan dikenakan biaya tambahan, tapi betapa senangnya kami karena semua biaya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” terang Daryani.
Selain fitur kartu digital, ia juga mengacungi jempol fitur antrean online yang kerap ia gunakan saat orang tuanya harus kontrol ke Puskesmas. Setiap bulan ibunya rutin melakukan pemeriksaan karena penyakit diabetes dan asam asam urat yang dideritanya.
“Di usianya yang sudah tidak muda lagi, orang tua saya sudah tidak perlu merasakan antre berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sangat berbeda dengan masa sebelum adanya antrean online ini. Cukup mendaftar dari rumah, kita sudah bisa melihat urutan antrean untuk bergegas ke Puskesmas,” tambahnya.
Di akhir perbincangan, ia berharap agar Program JKN dapat berlanjut dan terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat Indonesia dan terus mengembangkan inovasi yang memberikan kemudahan kepada pesertanya.
“Saat ini pelayanan untuk peserta JKN sudah sangat baik, semoga program ini dapat terus berlanjut, memberikan pelayanan terbaiknya sehingga seluruh lapisan masyarakat mendapatkan jaminan kesehatan yang sama,” tutup Daryani. (*)