Salah Satu Penyebab Anemia: Kekurangan Zat Besi

  • Bagikan
Ilustrasi: Anak Minum Susu

JAKARTA, RAKYATSULSEL – Anak yang tumbuh dengan berat dan tinggi badan yang baik serta mampu berpikir cepat merupakan idaman setiap orang tua. Namun, sayang permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia.

Satu dari tiga anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia. Kekurangan zat besi yang merupakan salah satu penyebab anemia, juga dapat menjadi penyebab stunting yang berdampak negatif permanen pada perkembangan otak anak.

Pakar Gizi Klinik dokter Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK dalam acara Bicara Gizi – Pentingnya Nutrisi yang Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak Maksimal mengatakan, penerapan pola makan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang, termasuk memaksimalkan pemenuhan zat besi sangat diperlukan.

”Pemenuhan zat besi dapat dilakukan dengan menyediakan makanan dan minuman yang bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi seperti daging sapi, hati ayam, dan termasuk susu,” terang Juwalita.

Namun, sering terjadi salah paham untuk orang tua bahwa semua jenis susu itu sama. Faktanya, beberapa jenis susu yang beredar di pasar memiliki jumlah nutrisi yang berbeda.

Menurut Juwalita, ada 4 hal yang dapat diperhatikan orang tua dalam memberikan susu pada anak. Pertama, orang tua perlu memperhatikan label informasi nutrisi dalam memilih susu untuk anak. Orang tua jangan tergiur karena promo yang diberikan. Sebab, tidak semua susu memiliki jumlah nutrisi yang sama.

”Sekarang, ibu harus cermat dalam mengecek tabel komposisi gizi yang ada di kemasan susu,” jelas Juwalita Surapsari.

Yang kedua, menurut dia, parents perlu cek nutrisi untuk mendukung kognitif si kecil. Dalam periode emas, ibu harus memastikan bahwa tumbuh kembang anak tidak hanya berat dan tinggi badan tetapi juga kecerdasan otak.

”Sehingga penting untuk memilih susu yang mengandung banyak nutrisi penting untuk mendukung kognitif si kecil yang mengandung nutrisi dan sumber nutrisi seperti minyak ikan, DHA, omega 3, omega 6,” papar Juwalita Surapsari.

Ketiga, lanjut dia, pilih susu dengan kandungan zat besi sesuai kebutuhan anak dan penyerapannya optimal. Untuk mencegah anak mengalami anemia, pilih susu pertumbuhan yang mengandung zat besi. Kurangnya zat besi atau defisiensi besi ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak.

Selain itu, Juwalita menjelaskan, hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif permanen. Terutama pada perkembangan kognitif anak.

”Pilih susu pertumbuhan yang mengandung zat besi, dan dikombinasikan dengan vitamin C, karena kombinasi zat besi dan vitamin C dukung penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat,” terang Juwalita Surapsari.

”Pemenuhan asupan harian zat besi dan juga penyerapannya terjadi maksimal adalah salah satu langkah penting untuk mencegah terjadinya anemia pada anak dan mendukung tumbuh kembang agar berjalan optimal,” ungkap dia.

Keempat, Juwalita menyampaikan, para orang tua perlu memberikan susu pertumbuhan sesuai dengan usia anak. Berbagai jenis susu biasanya membuat ibu bingung harus memilih jenis susu yang mana untuk si kecil. Susu pertumbuhan memiliki komposisi nutrisi, yaitu makro dan mikronutrien, yang lebih lengkap, sesuai dengan rekomendasi kebutuhan nutrisi anak.

”Beberapa kandungan nutrisi dalam susu pertumbuhan biasanya telah difortifikasi (adanya vitamin, mineral termasuk zat besi, omega 3, dan omega 6, serta DHA) yang berperan penting untuk tumbuh kembang anak. Bahkan, merangkum Medical Journal of Indonesia, mengonsumsi susu pertumbuhan setiap hari (>300 ml) berkaitan dengan kejadian stunting yang lebih rendah,” ucap Juwalita Surapsari. (jp/raksul)

  • Bagikan