Data itu kemudian dimasukkan ke dalam website aplikasi Sistem Informasi Data Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (SidatuMiciko).
Sebelum masuk di Inkubator Center atau tahap inkubasi, pelaku UMKM melewati tahapan pra inkubasi atau kurasi klasifikasi.
"Kita juga ada 143 kontainer terpadu (Konter) dan ini menjadu bagian penting dalam pengembangan UMKM. Ada 21 konten di situ yang kita layani dan menjadi jembatan pelayanan publik yang terbaru. Di situ lah tempat konsultasi awal, terkhusus soal legalitas," tuturnya.
Pelaku UMKM yang lolos ke tahap inkubasi akan mengikuti pelatihan dan konsultasi di Inkubator Center, dan terakhir adalah tahap akselerasi atau akses perbankan, pemasaran hingga partnership sehingga bisa menjadi kelompok bisnis yang kuat atau reselient.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muhammad Rheza menjelaskan Appakabaji adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guna untuk meng-upgrade produk UMKM.
"Kami tidak sekadar menunggu, tapi kami jemput bola sekaligus mendata pelaku UMKM," ungkap Rheza.