MAKASAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar siap menggelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) 2024 di Hotel Fourpoint by Sheraton, Kota Makassar pada 26 Februari 2024 mendatang.
Rakorsus ini akan diikuti sebanyak 1.100 peserta. Mereka terdiri dari akademisi, praktisi serta seluruh SKPD dan BUMD dalam lingkup pemerintah Kota Makassar.
Rakorsus kali ini mengangkat tema "Low Carbon dengan Metaverse. Alasannya, saat ini Pemerintah Kota Makassar tengah gencar menggenjot low carbon di Kota Makassar.
Dalam Rakorsus 2024 ini nantinya akan menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam negeri hingga luar negeri seperti dari Amerika Serikat, Singapura, Australia dan China.
Mereka adalah Singapore Jon Lim dari Singapura, Tony Wong Australia, Wangda Zou USA, Long Ji Sheng dari China. Sementara itu, jadi keynote speaker yakni dari Amerika Serikat, Helen Santiago Fink.
Sedangkan pembicara dari dalam negeri yakni Supardi Tan, Rima Ginanjar, Partha Sharati. Moderator yang akan memandu adalah Ansariadi dan Dazen Vriala.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Andi Zulkifli Nanda mengatakan, Rakorsus merupakan agenda rapat akbar tahunan dari Pemerintah Kota Makassar.
Rakorsus 2024 adalah rapat ketujuh yang digelar tahun ini. Dalam rapat ini nantinya akan membahas terkait inovasi-inovasi baru serta pengembangan layanan publik untuk Makassar. Agar, Makassar menjadi dua kali tambah baik.
"Jadi pak Wali (Ramdhan Pomanto) nanti akan memperkenalkan di rakorsus, bagaimana menerapkan low carbon city di kota Makassar," ujar Zulkifli Nanda, Jumat (23/2).
Zulkifli melanjutkan nantinya pada Rakorsus 2024, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Makassar masing-masing akan memaparkan inovasi-inovasi yang telah mereka hadirkan dalam dua tahun terakhir.
"Karena di Rakorsus nanti kita usung tema low carbon city, maka setiap program kegiatan yang dilakukan SKPD itu harus berbasis ramah lingkungan," ucap Zulkifli.
Sehingga Ia berharap hasil-hasil yang di rumuskan di rakorsus tahun ini dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru yang baik.
Firman menekankan untuk terus membangun sinergitas dan kolaborasi OPD dan BUMD agar dapat menggali potensi untuk optimalisasi menuju PAD Rp2 triliun tahun 2024.
Ia pun menilai PAD sama pentingnya dengan belanja anggaran yang perlu perencanaan serta dievaluasi progresnya setiap saat.
“Semoga dengan menghadirkan beberapa pemateri dari berbagai sektor terkait pengelolaan PAD dapat memicu dan memacu para OPD dan BUMD untuk saling bahu membahu menuju PAD Rp2 triliun,” harap Firman.
Sementara, Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Makassar, Fuad Arfandi menambahkan OPD pengelola Pendapatan Daerah lingkup Pemerintah Kota Makassar diharapkan melakukan percepatan dan push dalam peningkatan PAD sehingga target atau realisasi penerimaan dapat meningkat dari tahun ke tahun.
“Pengelolaan kita berbentuk digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat serta pelaku usaha dapat terus dilakukan sehingga mempercepat proses pelayanan dan penerimaan PAD,” ujarnya.
Fuad juga berharap BUMD Kota Makassar diharapkan dapat berkolaborasi dengan OPD pengelola Pendapatan Daerah lingkup Pemerintah Kota Makassar agar sinergitas dan optimalisasi pendapatan daerah dapat berkesinambungan sehingga Kota Makassar dapat menjadi dua kali tambah baik dan baik untuk semua. (Shasa/B)