JAKARTA, RAKYATSULSEL - Hasil rekapitulasi sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilu 2024 menunjukkan bahwa sejumlah partai politik diprediksi gagal lolos ke parlemen. Setidaknya ada sembilan partai yang tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold yaitu empat persen.
Partai-partai tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
PSI Teratas, PKN Terbawah
Berdasarkan data yang dilansir dari laman KPU, Minggu (25/2) pukul 06.30 WIB, PSI menduduki peringkat pertama di antara partai yang gagal lolos parlemen. Partai yang dipimpin oleh Grace Natalie ini meraih 1.928.837 suara atau 2,61 persen.
Meskipun tidak lolos parlemen, PSI mengklaim sebagai partai paling banyak mendapatkan suara dari kalangan milenial. PSI juga mengaku sebagai partai yang paling transparan dalam pengelolaan keuangan dan laporan pertanggungjawaban.
Di posisi kedua, ada Partai Perindo yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo. Partai yang identik dengan warna ungu ini hanya mendapatkan 975.094 suara atau 1,32 persen. Partai Perindo mengaku kecewa dengan hasil pemilu ini dan menilai ada kecurangan yang terjadi.
Partai Gelora yang baru berdiri pada tahun 2020 berada di urutan ketiga dengan perolehan 746.335 suara atau 1,02 persen. Partai yang diprakarsai oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah ini mengusung visi untuk membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Partai Hanura yang sempat mengalami konflik internal berada di posisi keempat dengan suara sebesar 589.942 atau 0,8 persen. Partai yang didirikan oleh Wiranto ini mengalami penurunan suara dibandingkan dengan pemilu 2019 yang mencapai 2,06 persen.
Partai Buruh yang merupakan hasil penggabungan dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) berada di urutan kelima dengan perolehan 490.249 suara atau 0,66 persen. Partai yang diketuai oleh Muchtar Pakpahan ini mengusung misi untuk memperjuangkan hak-hak buruh dan pekerja.
Partai Ummat yang merupakan partai baru yang didirikan oleh Amien Rais berada di posisi keenam dengan 361.789 suara atau 0,49 persen. Partai yang mengusung slogan “Ummat Menang, Indonesia Maju” ini mengklaim sebagai partai yang mewakili aspirasi ummat Islam.
Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan partai lama yang kembali ikut pemilu setelah absen pada 2019 berada di urutan ketujuh dengan 301.516 suara atau 0,41 persen. Partai yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra ini mengusung ideologi Islam wasathiyah atau moderat.
Partai Garuda yang juga merupakan partai baru yang didirikan oleh Ahmad Ridha Sabana berada di posisi kedelapan dengan 272.269 suara atau 0,37 persen. Partai yang mengusung semangat “Garuda di Dadaku” ini mengklaim sebagai partai yang mewakili generasi muda dan kreatif.
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang merupakan partai baru yang didirikan oleh Eko Sulistyo berada di urutan terakhir dengan perolehan suara paling kecil yakni 207.062 atau 0,28 persen. Partai yang mengusung visi untuk membangun Indonesia yang berkeadilan sosial ini mengaku sebagai partai yang independen dan tidak berafiliasi dengan kelompok manapun.
Sembilan Partai Lolos Parlemen
Di samping partai politik yang diproyeksi gagal lolos parlemen, sederet parpol lainnya diprediksi lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024. Mereka antara lain PDI Perjuangan (PDIP) dengan perolehan 12.232.589 suara atau 16,55 persen; Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 11.159.859 suara atau 15,09 persen; Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 9.876.192 suara atau 13,36 persen.
Berikutnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan perolehan 8.616.280 suara atau 11,65 persen; Partai NasDem dengan 6.983.903 suara atau 9,45 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5.549.937 suara atau 7,51 persen.