TANGERANG, RAKYAT SULSEL.CO -- Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang dari Keluarga besar Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang, Banten. Pengasuh, guru, kiai Al-Ustadz Drs. KH. Ahmad Syahiduddin meninggal dunia pada Senin, 26 Februari 2024.
"Assalamu'alaikum Wr. Wb
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُونَ
اَللهُمَّ اغْفِرْلَه وَارْحَمْه وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْه وَاَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مَدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Telah berpulang ke Rahmatullah, guru kami, kiai kami, Al-Ustadz Drs. KH. Ahmad Syahiduddin pada hari Senin, 26 Februari 2024.
Semoga Amal Ibadah beliau di terima disisi Allah, dan ditempatkan di syurga Allah SWT.
Aamiinnn.
Dan kami memohon maaf kepada semua keluarga besar, alumni dan masyarakat, jika ada salah dan khilaf dari beliau selama bersama di Dunia
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Sekretaris Pesantren".
KH. Ahmad Syahiduddin lahir pada 15 Maret 1956. Beliau wafat di usia 68 tahun karena sakit.
Daar el Qolam (artinya: Kampung Pena) atau yang lebih dikenal sebagai Pondok Gintung didirikan pada tanggal 20 Januari 1968 M/27 Ramadhan 1318 H oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief atas perintah ayahnya H. Qasad Mansyur. Kyai Rifa’i adalah alumnus Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur tahun 1966.
Oleh Kyai Rifa’i, sebuah dapur tua dan tanah hadiah dari Hj. Pengki, dijadikan tempat belajar pertama.
Hadiah tersebut diberikan seiring selesainya pembangunan masjid yang dikerjakan oleh ayahnya, H. Qosod Mansyur.
Berbekal tanah tersebut Kyai Rifa’i mulai merintis cita-cita tentang sebuah lembaga pendidikan Islam modern untuk turut serta memajukan anak bangsa.
22 murid yang datang dari kalangan keluarga, karib kerabat serta masyarakat sekitar Gintung yang menjadi generasi awal santri di lembaga pendidikan ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan.
Selama lebih kurang 30 tahun pengabdiannya Kyai Rifai telah menghasilkan 4 institusi Pendidikan yaitu Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Pondok Pesantren La Tansa, Sekolah Tinggi Agama Islam dan Ekonomi La Tansa Mashira dan Pesantren Wisata La Lahwa yang kala itu belum rampung pembangunannya.
Sepeninggalan Kyai Rifa’i pada 1997, estafet kepemimpinan Daar el-Qolam dipercayakan kepada adik kandungnya K.H. Ahmad Syahiduddin bersama putra pertama Kyai Rifa’i, K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan adik perempuan beliau, Dra. Hj. Enah Huwaenah.
Daar el-Qolam akhirnya menjelma menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam modern dengan format pesantren besar dengan karakteristik pesantren yang berdiri di atas dan untuk Semua Golongan.
Pondok Pesantren Daar el-Qolam telah berkembang pesat menaungi 4 institusi pendidikan yakni Daar el-Qolam 1, 2, 3 dan 4.
Sebagai upaya kaderisasi kepemimpinan yang dimotori oleh Kyai Syahiduddin sebagai pengemban amanat pertama, maka Daar el-Qolam pada tahun 2009 diamanatkan kepemimpinannya kepada KH. Nahrul Ilmi Arief untuk memimpin Daar el-Qolam 1 & 4. Sedangkan Daar el-Qolam 2 kepada KH. Odi Rosihuddin dan Daar el-Qolam 3 kepada al-Ustadz Zahid Purna Wibawa.
Semua Daar el-Qolam saling berpacu mengusung visi dan misi pesantren yang tertuang dalam Panca Jiwa dan Motto Pondok untuk mendidik santri-santrinya agar memiliki jiwa ikhlas, sederhana, berdikari, ukhuwah islamiyah dan kebebasan.
Serta menanamkan 4 karakter utama yakni : berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas.