MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra angkat bicara soal aksi pencurian sparepart lift di Kantor Balai Kota Makassar yang terjadi pada tanggal 22 Januari 2024 lalu.
Diketahui, Satreskrim Polrestabes Makassar telah menangkap tiga pelaku terduga pencurian sparepart lift di Kantor Balai Kota Makassar.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka bertiga tidak mencuri sparepart hanya saja mengambil kembali barang tersebut. Sebab, pihak dari Pemerintah Kota Makassar tidak sanggup membayar tagihan perbaikan dan penggantian sparepart lift.
Firman, sapaan akrabnya, mengatakan jika pembayaran tagihan perbaikan dan penggantian sparepart yang dimaksudkan terjadi di 2021, pihak Pemkot Makassar dalam hal ini Bagian Umum telah membayarkan.
“Karena ini kejadian 2021, Kabag Umum sekarang bilang sudah terbayarkan dulu, tapi tidak sampai katanya ke yang bersangkutan,” ujar Firman.
Meski begitu, Firman masih enggan membeberkan terlalu banyak, karena laporan yang dirinya terima juga masih simpang siur.
"Infonya yang saya dapat juga simpang siur, biarkan ini berproses di tahap kepolisian sekarang,” ujar Firman, Minggu (25/2/2024).
Diketahui, aksi pencurian di Kantor Balai Kota Makassar telah terjadi sebanyak dua kali dalam kurun waktu empat bulan, yakni pada Oktober tahun 2023 dan 22 Januari 2024, lalu.
Aksi pencurian tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal. Sparepart lift yang dicuri yakni seluruh perangkat yang tertempel pada mainboard lift, termasuk tombol-tombol operasionalnya.
Bahkan, aksi pencurian di Kantor Balai Kota Makassar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Makassar ini terjadi beberapa kali.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perlengkapan Bagian Umum Setda Kota Makassar, Siti Selvi Wildana mengatakan, kerugian yang dialami oleh Pemerintah Kota Makassar ditaksir sekitar Rp50 juta atas kejadian tersebut.
Ia menyebut spare part lift yang berhasil digasak oleh pencuri, seperti mainboard lift atau tombol akses lift.
"Ini paling parah boardnya, semua perangkat yang tertempel diambil, liftnya sama sekali tidak bisa jalan. Kita sudah pesan kembali, harganya Rp50 juta lebih, kita pasang, lalu mereka (pelaku) bongkar lagi (2024)," ungkap Selvi, beberapa waktu lalu. (Shasa/B)