"Artinya petahana sebagai kandidat itu tidak terlalu kuat. Sehingga menjadi harapan besar bagi para penantang baru," ungkapnya.
Padahal kalau kata dia, jika melihat petahana sebetulnya mereka ini orang orang yang mempunyai keunggulan jauh lebih dibandingkan penantang baru, karena sudah punya basis massa, kedua mendapatkan gaji dan fasilitas negara.
Ketiga mereka mempunyai dana aspirasi dan program yang bisa diberikan ke konstituen dan sorotan media dan publik, sehingga tidak perlu cari cari lagi.
"Sejumlah keuntungan tersebut ternyata petahana tidak mampu mempertahankan posisinya," jelasnya lagi.
Sesuai data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, pada penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) 2024. Ada 1.138 caleg berasal dari 18 partai politik akan bertarung di 11 daerah pemilihan atau (Dapil) di Sulsel.
Hanya saja, dari 85 petahana hanya 73 yang maju kembali, karena 12 petahana lainya memilih tidak maju caleg dan ada juga yang memilih naik kelas.
Adapun wajah lama yang berpotensi tersingkir dan karena perolehan suaranya kalah versi perhitungan pada Sirekap Pemilu2024.kpu.go.id.
Pada Dapil Makassar A, petahana Andi Januar Jaury Dharwis di Demokrat juga kalah perolehan suaranya dari pendatang baru yang juga anggota DPRD Makassar, Fatma Wahyuddin.
