MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Insiden tanah longsor yang menelan korban jiwa dan menutup akses masyarakat di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, direspon cepat Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi.
Orang nomor satu di Polda Sulsel itu langsung memerintahkan jajarannya turun ke lokasi melakukan evakuasi. Termasuk memerintahkan Polres Luwu untuk segera berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Pertama, tentu saya mengucapkan turut berbelasungkawa kepada korban yang jatuh dari peristiwa tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu. Kemudian saya juga sudah perintahkan Kapolres Luwu untuk segera berkoordinasi dengan instansi terkait, mana kala dibutuhkan alat-alat berat untuk mitigasi pasca bencana," ujar Andi Rian kepada awak media, Senin (26/2/2024).
Tak hanya itu, Andi Rian juga mengatakan dirinya ikut menggerakkan Polres terdekat untuk turut membantu proses mitigasi atas kemungkinan adanya longsor susulan.
"Disamping itu, saya juga perintahkan Kapolresta Palopo dan Kapolres Wajo yang terdekat untuk membantu proses mitigasi yang dimaksud," ujarnya.
Disebutkan Andi Rian, sejauh ini dirinya telah menerima data korban meninggal dunia sebanyak empat orang. Untuk proses identifikasi pun dikatakan kekuatan di polres setempat sudah mumpuni, namun jika membutuhkan bantuan lebih maka personel dari jajaran Ditreskrimum Polda Sulsel segera diterjunkan ke lokasi.
"Ini juga sudah saya sampaikan kepada Dirkrimum untuk mengerahkan unit indentifikasi jika diperlukan di Kabupaten Luwu," tuturnya.
Melihat cuaca saat ini yang telah masuk kategori ektrem, Andi Rian mengimbau agar seluruh jajaran tetap siaga bencana.
"Termasuk dari sat Brimob maupun Ditsamapta untuk standby siaga bencana baik personel maupun peralatan," imbuhnya.
Andi Rian bilang, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pencarian untuk kemungkinan masih adanya korban jiwa yang tertimbun. "Sudah ditemukan empat (korban meninggal), bisa saja ada korban berikutnya," tandasnya.
Dijelaskan Andi Rian, dozer dari proyek pembangunan Yon D Sat Brimob sudah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jalan yang mengalami longsor ini bukan jalan nasional, tapi jalan penghubung kabupaten. Jalur alternatif. Artinya perlu proses, perlu waktu apabila kita mengarahkan alat berat ke lokasi," terangnya.
Lebih jauh disampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PJ Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengenai penanggulangan bencana tersebut.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan bapak Gubernur beliau sudah mengarahkan jajarannya," pungkasnya.
Dari informasi yang diterima Rakyat Sulsel, ada 14 korban yang ditemukan Tim SAR Gabungan di lokasi bencana diantaranya:
- Emilia, pekerjaan bidan, Alamat Dusun Tambunan desa tongkonan (MD)
- Miskawati (24), pekerjaan Swasta, Alamat Dusun Limbong Desa Dampan (MD)
- Wanto (22), pekerjaan Swasta, Alamat Dusun Dampan desa dampan (MD)
- Mariama Patakdungan (57) pekerjaan guru honorer, alamat Desa Karatuan (MD)
- Firdaus (19), pekerjaan Swasta, alamat dusun Langda Desa Tede (Pustu)
- Markus Toding Allo (43), pekerjaan petani, alamat Dusun Langda Desa Tede (Pustu)
- Seni (34), pekerjaan swasta, Alamat Desa Pantilang (Rujuk RS Toraja)
- Mardiana (60), pekerjaan swasta, alamat desa Bonglo (Rujuk RS atmedika palopo)
- Delman (19), pekerjaan swasta, alamat Desa Barana (Pustu)
- Ririn (31), pekerjaan Bidan, alamat Jalan Pongsimpin Kota Palopo (Rujuk RS. Palopo)
- Lilis (30), pekerjaan Farmasi, alamat Desa Se’pon Kec. Lamasi (Pustu)
- Nirwana (37), pekerjaan Bidan, alamat Kelurahan Pajalesang Kota Palopo (Pustu)
- Wahab Busa (19), pekerjaan swasta, alamat desa Uraso (Rujuk RS. Toraja)
- NN
(Isak/B)