MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lima orang pemuda di Kota Makassar terpaksa berurusan dengan Polisi usia nyaris mengeroyok seorang anggota polisi. Berdasarkan informasi yang diterima Rakyat Sulsel, peristiwa penganiayaan itu terjadi di Jalan Malengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Selasa (27/2/2024) dini hari.
Adapun kelima terduga pelaku yang diamankan itu masing-masing berinisial H (32), SG (24), SL (24), MS (30), dan SB (27). Mereka diamankan pihak Polsek Tamalate dan selanjutnya diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Makassar untuk proses hukum selanjutnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, kasus ini berawal saat para pria yang diamankan itu mengendarai mobil dari Kabupaten Gowa.
Namun saat melintas di Jalan Malengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, mobil para pelaku dilempar oleh orang tidak dikenal (OTK).
"Sekitar jalan sana ada yang lempar mobilnya pakai batu, kemudian mereka sweeping mencari pelaku pelemparan itu," kata Devi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (27/2/2024).
Saat melakukan sweeping itu, rupanya di dekat lokasi ada seorang anggota polisi yang sedang nongkrong. Dengan instingnya karena melihat ribut-ribut, dia pun mendatangi para pelaku tersebut.
"Terus di datangi sama anggota, ditanya kenapa sweeping. Dia (pelaku) bilang ada lempar batu saya, diarahkan lah mereka untuk melapor ke Polsek oleh anggota itu," tutur Devi.
Bukannya mengikuti arahan korban, ke lima pria tersebut malah tidak terima, hingga naik pitam dan menarik baju korban yang merupakan anggota polisi. Bahkan, menuduh korban yang melempar mobil para pelaku.
"Malah menduga anggota ini yang melempar batu, anggota bilang saya polisi, saya bantu cari, sudah dikasi liat KTA (kartu tanda anggota) malah dijambak bajunya si anggota ini," sebutnya.
Saat pelaku bertindak, Devi mengatakan kelima pria tersebut dalam pengaruh minum keras (Miras) sehingga berbuat arogan kepada anggota polisi yang tak disebutkan identitasnya itu.
Devi juga menjelaskan, dalam peristiwa ini korban yang hendak membantu para pelaku itu tidak mendapatkan kekerasan seperti pemukulan, hanya kerah bajunya saja yang ditarik oleh pelaku.
"Jadi bukan dikeroyok, dia (pelaku) mencari orang lempar mobilnya, semua orang yang nongkrong disitu ditanyai semua. Iya dalam kondisi mabuk, dia malah marah-marah sama polisi (korban) malah dijambak bajunya. Tidak ada pukul, cuma ditarik baju," bebernya.
Devi bilang, untuk saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan korban di Mapolrestabes Makassar.
"Pelaku masih di dalami, masih dicek lah peran-perannya. Anggota (korban) lagi diperiksa, anggota dimintai keterangan," kuncinya. (Isak/B)