Perubahan Golkar Sulsel, Tantangan Baru bagi Nurdin Halid

  • Bagikan
Nurdin Halid

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar hampir pasti gagal mempertahankan kursi ketua DPRD Sulsel. Ini merupakan pertama kalinya partai berlambang beringin itu melepas pucuk tertinggi di legislatif Sulsel.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid turut merespons hal itu. Nurdin Halid menyebut jika kader Golkar tidak boleh saling menyalahkan dan harus melakukan introspeksi.

Mantan Ketua Golkar Sulsel itu menuturkan jika di internal Golkar melakukan evaluasi yang mesti diperbaiki agar bisa merebut kembali pucuk pimpinan DPRD Sulsel yang hilang.

"Seluruh kader harus intropeksi, evaluasi, dan pasca musda kita konsolidasi di tahun 2029 agar bisa merebut kembali (ketua DPRD Sulsel),"kata Nurdin Halid kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).

Mantan Ketum PSSI itu menilai jika ada perubahan kondisi politik saat ini dan Golkar harus menyesuaikan.

"Peristiwa ini kita tidak usah saling menyalahkan, Saat ini kondisi politik berubah,"bebernya.

Dia berharap Golkar bisa berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Masih dari evaluasi internal maupun gerakan politik. Sebab kondisi masyarakat sekarang dinilai sudah pragmatis.

"Untuk itu kita butuh perubahan, evaluasi total SDM maupun gerakan politik, serta program yang diharapkan masyarakat Sulsel, modernisasi eskalasi saat ini pragmatisme di masyarakat tinggi,"pungkasnya.

Diketahui, Partai NasDem Sulsel berhasil memenangi Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2024 berdasarkan penghitungan real count 17 kursi. Sedangkan, partai Gerindra di posisi ke II meraih 14 kursi, dan Golkar berada pada peringkat ke III mendapat 13 kursi.

Dengan hasil pileg tersebut sudah dipastikan, takhta Partai Golkar Sulsel selama puluhan tahun di Provinsi ini mulai terancam. Karena, digusur oleh Partai NasDem.

Sekedar diketahui, pada awal reformasi, Golkar tetap menjadi pilihan partai politik masyarakat Sulsel secara mayoritas. Takhta Golkar bertahan hingga Pemilu 2019. Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar mendominasi seluruh wilayah Sulsel.

Namun kejayaannya mulai luntur pada Pemilu 2009, lima kabupaten direbut partai lain. Puncak anjloknya suara Golkar pada Pemilu 2014, ada 17 daerah lepas dari penguasaannya.

Kemudian pada Pemilu 2019, suara Golkar menanjak lagi walaupun hanya ada 15 daerah yang dikuasai. Namun pada Pemilu 2024 ini Golkar kembali banyak kehilangan suara di Sulsel bahkan kursi Ketua DPRD Sulsel hampir dipastikan lepas. (fjr/raksul)

  • Bagikan

Exit mobile version