PROBOLINGGO, RAKYATSULSEL - Harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan. Seakan tak terkendali. Karena itu ribuan warga rela antre berjam-jam untuk mendapatkan beras dengan harga murah, di Pasar Murah Kota Probolinggo pada Selasa (27/2).
Pasar Murah ini digelar Pemkot Probolinggo di Taman Kota Probolinggo. Rencananya kegiatan ini akan digelar seminggu sekali. Ketika memasuki Ramadhan rencananya akan ditingkatkan.
Dilansir dari Radar Bromo pada Rabu (28/2), warga yang hendak membeli beras harus mengambil nomor antrean yang disiapkan panitia. Di satu lokasi disiapkan 8 ton untuk 1.600 nomor antrean. Dalam sehari kemarin, beras murah yang dijual mencapai 16 ton dengan jumlah 3.200 pembeli.
Pembelinya tak hanya warga Kota Probolinggo. Ada juga warga dari luar kota ikut mengantri. Siti Aisyah misalnya mengaku tertarik ikut karena harganya murah, hanya Rp 51 ribu per 5 kilogram. Sedangkan di pasaran mencapai Rp 15 ribu per kilogram.
"Selisih harga beras murah dengan pasaran lumayan bisa dipakai untuk kebutuhan dapur lainnya. Karena itu saya rela antre sejak pagi untuk membeli beras murah," ujarnya
Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis yang memantau langsung di Taman Maramis Kota Probolinggo mengatakan komoditas yang dijual di pasar murah memiliki pengaruh besar terhadap kestabilan harga.
Jika kebutuhan ini tersedia dengan harga terjangkau maka harganya bisa dikendalikan. "Rata-rata harga beras medium di Jawa masih tinggi sekitar Rp 13 ribu per kilogram. Padahal harga eceran tertinggi beras medium seharga Rp 10.900 per kilogram. Supaya meringankan beban masyarakat, dijual beras medium murah dengan harga Rp 10.200 per kilogram atau Rp 51 ribu per 5 kilogram," ujarnya.