Sementara, Kabid Perikanan Tangkap, Diskan Wajo, Ambo Asse mengaku, selain udang dan rumput laut, komoditas kepiting menjadi andalan. Itu terbukti dari banyaknya permintaan pengiriman keluar negeri. Seperti, Singapura dan Cina.
“Cuma pengiriman tidak langsung oleh pembudi daya dan pelaku usaha. Mereka yang kirim ke Kota Makassar kemudian ke Cina,” tutur Ambas, sapaannya.
Potensi ini cukup menjanjikan. Maka dari itu rencananya dikembangkan di wilayah pesisir Teluk Bone. Tak hanya Keera, juga di Kecamatan Pitumpanua, Sajoangin, Penrang, Bola, dan Takkalalla.
“Sekarang sudah ada tiga pembudi daya yang menerapkan. Inovasi ini sudah kami sosialisasikan supaya meningkatkan hasil produksi,” ucapnya.
Berdasarkan data Diskan Wajo, produksi kepiting bakau menunjuk tren baik. Pada 2021 seberat 56.61 ton, 65.04 ton pada 2022, dan terakhir 2023 meningkatkan menjadi 75.19 ton. (***)