MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso menyebutkan jika Pemilu 2024 ini masih sarat dengan politik uang.
“Menjadi tugas kita bersama karena politik tahun ini memang agak keras karena dan terang-terangan masalah politik uang,” kata Adi Hadi Ibrahim Baso.
Namun kata Caleg petahana Daerah Pemilihan (Dapil) Makassar III (Biringkanaya-Tamalanrea), walau politik uang cukup tinggi, tapi masih ada masyarakat yang memilih dengan hati nurani mereka, seperti dirinya yang mengklaim sudah mencapai suara sekitar 7 ribu lebih tidak melakukan politik uang.
“Saya bisa mengatakan bahwasanya selama ini kita memberikan pendidikan politik utamanya di dapil saya itu berhasil karena 7 ribuan lebih itu tidak ada satupun yang saya berikan uang, apa dan sebagainya. Tetapi memang murni suara-suara keikhlasan yang muncul di lapangan dan ini murni modal saya untuk banyak berkaca bahwa betapa pentingnya nanti pendidikan politik,” ujarnya.
Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar ini menyebutkan politik uang sangat merusak demokrasi dan ini menjadi tamparan bagi Bawaslu.
“Sebenarnya ini mencederai proses demokrasi kita. Tingginya angka ini tentunya harus menjadi telaah dan tamparan kepada Bawaslu dan Panwaslu bahwa selama ini kerja apa dan sebagainya,” bebernya.
Dirinya pun mengakui banyak kandidat petahana yang tumbang karena dikalahkan politik uang. “Sehingga banyak juga dikalangan kami yang menjadi dewan itu harus lengser karena dikarenakan dengan tingginya angka money politic di lapangan,” jelasnya. (Fahrullah/B)