MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar menyiapkan program bernama Smart Urban Farming.
Smart Urban Farming merupakan program pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kelompok wanita tani (KWT). Di mana, nantinya bertugas untuk melakukan budidaya tanaman produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam lorong.
Kepala DKP Kota Makassar, Alamsyah Sahabuddin, mengatakan program tersebut dihadirkan untuk penanganan inflasi dan ketersediaan stok pangan di Kota Makassar.
Selain Smart Urban Farming, Alamsyah menambahkan terdapat beberapa program lainnya yakni ITATA, Aplikasi ASSIPA dan AMMOLI.
"Untuk menekan inflasi dan ketersediaan pangan di Kota Makassar," terang Alamsyah, Rabu (28/2/2024).
Alamsyah menyebut ke empat program tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Seperti, program Identifikasi Petakan dan Tangani (IATATA) berfungsi untuk mengidentifikasi titik rentan pangan dan memetakan daerah tersebut serta menanganinya 100 persen.
Sedangkan, untuk ASSIPA merupakan aplikasi sistem informasi pangan yang bertujuan untuk memantau ketersediaan dan harga pangan di Kota Makassar.
"10 pasar tradisional dan 2 di pasar modern dengan 44 komodit 100 persen," jelas Alamsyah.
Terakhir, program AMMOLI merupakan kegiatan pemeriksaan hasil pangan yang ada di Lorong Wisata dan di pasar tradisional.
Dimana, program tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap seluruh masyarakat.
Maka dari itu, melalui empat program tersebut, Alamsyah menegaskan pihaknya dapat memantau ketersediaan pangan di pasaran.
"Harga pangan yang mengalami kelonjakan harga dapat teratasi," tutup Alamsyah. (Shasa/B)