Oleh: Ulil Amri S.Kom
RAKYATSULSEL - Di desa Tri Tiro, Kecamatan Bontotiro Kab. Bulukumba, terletak sebuah pusat kehidupan intelektual yang telah mencetak generasi pemikir dari masa ke masa. Desa ini memiliki sejarah yang kaya dan menjadi tempat bersemayamnya pengetahuan dan kearifan lokal yang tak ternilai.
Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, desa Tritiro bernama Kalumpang yang diperintah oleh seorang Gallarrang dibawa pemerintahan distrik Tiro dengan gelar Karaeng Tiro yang telah mewariskan nilai-nilai kebijaksanaan dan keadilan kepada penduduk desa.
Di desa Tritiro, pembelajaran dan pemikiran dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak desa diajarkan untuk menghargai pengetahuan dan mempelajari pelajaran dari masa ke masa. Teras rumah dan kolom rumah di desa ini menjadi tempat di mana generasi muda belajar tentang sejarah, sastra, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai budaya mereka.
Selama bertahun-tahun, desa Tritiro telah menghasilkan sejumlah tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah cendekiawan, pengajar, penulis, dan politisi. Mereka telah menggunakan pengetahuan dan pemikiran mereka untuk memajukan desa dan masyarakatnya.
Tidak hanya itu, desa Tritiro juga menjadi tempat berkumpulnya kelompok intelektual dan diskusi yang aktif. Setiap minggu, para pemikir dari berbagai disiplin ilmu berkumpul di teras atau kolom rumah untuk berbagi gagasan, berdebat, dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Diskusi-diskusi ini telah mendorong pemikiran inovatif dan kolaborasi antara para pemikir muda dan yang lebih berpengalaman.
Melalui upaya terus-menerus dalam pendidikan, pembelajaran, dan diskusi intelektual, desa Tritiro terus mencetak generasi pemikir yang penuh potensi. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga keterampilan analitis dan kritis yang tajam. Mereka mewarisi semangat untuk terus belajar, mengeksplorasi, dan menerapkan pengetahuan mereka untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Desa Tritiro dengan bangga melihat para pemikirnya berhasil meraih kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Mereka tidak hanya menjadi kebanggaan desa mereka sendiri, tetapi juga membawa harum nama desa Tritiro di tingkat nasional. Desa ini tetap menjadi tempat di mana pengetahuan dan pemikiran berkembang, dan generasi-generasi selanjutnya akan terus menerus mengukir sejarah yang gemilang.