JAKARTA, RAKYATSULSEL - Baim Wong yang pernah menjadi pelaku perundungan saat masih duduk di bangku SMP mengungkapkan tujuannya melakukan hal tersebut. Menurut ayah 2 anak, dia melakukannya untuk tujuan keren-kerenan, mau dianggap, hingga untuk tujuan lucu-lucuan.
Baim Wong melakukan praktik bully di sekolah akibat terjebak ke dalam lingkungan pergaulan yang salah. Dia menyatakan dulu hal itu biasa dilakukan. Selain itu, saat itu belum ada edukasi tentang bahaya bully seperti sekarang.
"Saya bandelnya karena saya salah bergaul. Kalau lingkungannya berantakan, kalau di keluarga diajarin fondasi, itu gampang baliknya. Tapi kalau fondasinya sudah salah dari awal, itu susah. Orang tua nomor satu ajarannya," beber Baim Wong di bilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (27/2).
Dalam kasus perundungan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam Geng T di Binus School Serpong Tangerang Selatan, apa yang dialaminya dulu terkait motivasi dan penyebab melakukan praktik bully, diyakini tidak akan jauh bergeser.
Baim Wong sangat yakin Legolas Rompies dkk tidak akan pernah mengira bully mereka lakukan akan viral dan menjadi isu nasional seperti sekarang.
"Apalagi pas kemarin baca berita, pasti orang-prang itu nggak tahu akan menyebar tiba-tiba jadi besar.
Mereka tidak berpikiran panjang tiba-tiba jadi besar seperti ini,"paparnya.
Baim Wong meyakini Legolas dkk akan jera setelah kasus bully yang mereka lakukan jadi membesar, mendapat sanksi tegas dari pihak sekolah, bahkan menjadi kasus yang berujung laporan polisi masuk dalam ranah hukum pidana.
Baim Wong juga menyampaikan pesan kepada parw orang tua untuk tidak terlalu marah kepada pelaku. Dia justru meminta orang tua merangkul mereka supaya berubah jadi anak yang lebih baik ke depannya.
"Separah apapun kesalahan anak kita, tdak boleh marah banget. Apalagi zaman sekarang harus dirangkul. Malah dia (anak) yang harus sadar sendiri. Gila gua sudah begini, masih begini sama orang tua gua ya,"paparnya. (jp/raksul)